BEHUMA, CARA BERKEBUN ORANG LAMPUNG

1
699
ilustrasi

Oleh : Zainudin Hasan,SH,MH
Suntan Ratu Yang Tuan
Komisaris Utama wawaimedia.com

Selain menanam padi, jagung, dan kacang-kacangan yang lazim kegiatan penanamannya dilahan kering oleh orang lampung disebut dengan istilah Nugal. Ada pula sektor pertanian yang prosesnya dilakukan diatas lahan kering dengan cara penanaman secara tradisional yaitu berkebun lada. Berkebun atau dalam bahasa lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di lampung terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional. Berikut ini adalah proses-proses yang akan dilakukan petani yang akan berkebun lada mulai dari sebelum dilakukan penanaman lada sampai dilakukan proses memanen hasil. 

Pertama kali yang dilakukan oleh petani yang akan berkebun lada setelah penyiapan lahan adalah membuat Tanjing atau Nanjing. Nanjing adalah proses membuat patok dari sebilah bambu berukuran sedang dengan menggunakan tali sehingga membentuk sudut 90 derajat  ke arah barat hingga selatan dengan ukuran panjang 240 centi meter per patok atau pertanjing dengan jarak masing-masing sekira dua meter sampai luas kebun telah penuh atau selesai. Setelah pemasangan tanjing selesai, kegiatan selanjutnya adalah Ngeliang, Ngeliang adalah membuat lubang dengan menggali tanah sesuai dengan letak tanjing dengan diameter masing-masing kurang lebih 10 centi meter. Setelah ngeliang selesai kemudian dilakukan proses Najar, yaitu melakukan proses penanaman pohon cekering krui atau pohon randu sebagai inang tempat merambatnya lada kelak. Penanaman dahan pohon ini membutuhkan waktu sekira dua tahun menunggu batang tumbuh dengan baik, agar batang inang bisa ditanami bibit lada. Sementara petani menunggu dua tahun tersebut disekitar bakal tanaman lada terlebih dahulu dapat ditanam jagung, cabai atau terong sebagai tanaman campur sari sebelum lada ditanam.

Baca Juga  Angkon Muakhi, Budaya Mengangkat Saudara 

Setelah melewati masa dua tahun selesai atau kira-kira pohon cekering krui atau randu telah dianggap cukup baik untuk perambatan lada, kemudian pada tiap batang inang digali dengan kedalaman sekira 25 centi meter dengan arah galian ke utara atau ke selatan, tujuan dari penggalian arah utara selatan agar nanti sepanjang hari tanaman lada bisa disinari cahaya matahari yang cukup. Bibit lada yang telah siap diambil dari sulur atau jelor lada yang telah berumur lima sampai dengan tujuh tahun, pengambilin dilakukan dengan sulur dengan tujuh ruas. Setiap batang rambat ditanami dua sulur. Penanaman sulur harus menghadapkan kedua mata tumbuh pada kedua sulur dengan tujuan saat keduanya tumbuh maka akan saling bersaing sehingga tunas bisa lurus ke atas. 

1 KOMENTAR