Jangan Jadikan Anakmu Generasi Stroberi

0
115

Sementara itu dalam beberapa waktu terakhir banyak dibahas tentang Gen-Z yang dikeluhkan dan kurang diterima didunia kerja
Hal ini terkait dengan pandangan bahwa Gen Z sering dianggap mudah tersinggung dan memiliki kepercayaan diri berlebih. Selain itu, Gen Z dinilai memiliki etos kerja yang lemah, kurang terampil dalam berkomunikasi, sulit menerima umpan balik, dan secara keseluruhan dianggap belum siap menghadapi tuntutan dunia kerja.

Akhirnya muncul istilah Generasi stroberi untuk menggambarkan generasi muda (Gen-Z) yang memiliki potensi besar, tetapi mudah tertekan dan gampang menyerah. Penyebabnya disamping karena kemajuan teknologi, perubahan sosial dan sosial pola asuh yang terlalu melindungi anak.
Orang tua yang terlalu melindungi anaknya tidak sadar bahwa itu akan menyebabkan anaknya tidak mandiri, tidak tahan banting, tidak biasa mencari solusi sendiri dan tidak sadar bahwa hidup itu nantinya adalah persaingan memperebutkan sumberdaya. Bila dimasa sekolah, orang tua bisa memesankan kepada gurunya agar kalau menegur atau menyuruh anaknya dengan cara begini dan begini karena sifat anaknya begitu dan begitu. Maka di dunia kerja, orang tua tidak bisa memberikan pedan kepada pewawancara kerja agar mewancarai anaknya begini begini. Atau ketika sudah besar, berpesan kepada teman teman nya agar memperlakukan begini begini.

Baca Juga  Komunikasi Asertif ala Nabi Muhammad SAW

Banyaknya orang tua yang melaporkan guru anaknya ke polisi mungkin salah satunya karena pola asuh orang tua yang terlalu melindungi anaknya. Dan akibatnya guru malas (takut) menegur anak/siswanya serta sebaliknya siswa semakin pecicilan dan melawan gurunya.
Orang tua selalu berpikir bagaimana caranya agar anaknya ridak jatuh. Tapi tidak berpikir bagaimana caranya berdiri, bangun setelah jatuh. Padahal jatuh adalah sebuah keniscayaan bagi yang berdiri atau berjalan.