Nevi Zuairina: Anggaran Terpangkas, Digitalisasi dan Perlindungan UMKM Harus Jadi Prioritas

0
172

“Digitalisasi adalah langkah penting untuk memperkuat daya saing UMKM. Ini bukan hanya tentang pemasaran digital, tetapi juga tentang bagaimana UMKM bisa lebih efisien dalam mengelola bisnis mereka. Kementerian Koperasi dan UMKM harus bekerja sama dengan perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lain untuk mempercepat transformasi digital ini,” tambahnya.

Penipuan Koperasi Bodong

Nevi juga menyoroti masalah penipuan koperasi bodong yang belakangan ini merugikan masyarakat. Berdasarkan data dari PPATK, terdapat belasan koperasi fiktif dengan perputaran dana mencapai triliunan rupiah yang merugikan ribuan anggotanya.

“Penipuan yang berkedok koperasi ini adalah masalah serius yang harus diatasi. Saya ingin mendengar langkah konkret dari Kementerian Koperasi terkait pencegahan kasus seperti ini, serta bagaimana mereka bisa melindungi anggota koperasi yang menjadi korban,” tegas politisi dari Fraksi PKS ini.

Baca Juga  Musyawarah Komunitas UMKM Se - Kecamatan Natar 2023

Peran Koperasi dan Pentingnya Revisi UU Koperasi

Dalam sesi tersebut, Nevi juga memberikan apresiasi atas kerja Kementerian Koperasi dan UMKM yang terus mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia. Namun, ia menekankan bahwa revisi Undang-Undang Koperasi diperlukan agar lebih relevan dengan tantangan ekonomi global.

“UU Koperasi kita sudah usang dan tidak lagi relevan dengan situasi ekonomi saat ini. Sudah saatnya koperasi di Indonesia tampil lebih kuat agar mampu menjawab tantangan ekonomi nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Kolaborasi untuk Pemberdayaan UMKM

Nevi mendorong kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, dan swasta untuk memperkuat pemberdayaan UMKM, terutama dalam digitalisasi dan pengembangan usaha, guna meningkatkan daya saing di pasar global.