Lampung Utara – Universitas Teknokrat Indonesia terus mendukung mahasiswanya dalam mengembangkan inovasi teknologi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu contoh mahasiswa yang telah berhasil mengimplementasikan inovasinya adalah Aldi Nurmawan, mahasiswa S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. Ia telah mengembangkan alat pengering biji kakao yang inovatif di Desa Mekarjaya, Lampung Utara. Inovasi ini merupakan hasil dari skripsinya yang dikembangkan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh petani biji kakao di daerah tersebut.
Permasalahan Pengeringan Biji Kakao
Petani biji kakao di Desa Mekarjaya selama ini mengandalkan proses pengeringan konvensional menggunakan sinar matahari. Namun, saat musim hujan tiba, mereka tidak dapat menjemur biji kakao seperti biasa. Hal ini berdampak negatif pada kualitas biji kakao dan hasil penjualan mereka.
Solusi Inovatif Aldi Nurmawan
Untuk mengatasi permasalahan ini, Aldi Nurmawan menciptakan alat pengering biji kakao berbasis Arduino. Alat ini dirancang untuk menghasilkan biji kakao yang kering secara maksimal dengan waktu yang singkat, sehingga petani tidak lagi tergantung pada kondisi cuaca. Beberapa spesifikasi umum dari alat pengering biji kakao berbasis Arduino meliputi:
- Sensor Suhu dan Kelembapan: Digunakan untuk mengukur kondisi lingkungan di sekitar biji kakao.
- Kontroler Mikrokontroler Arduino: Bertindak sebagai otak sistem untuk mengontrol operasi berdasarkan pembacaan dari sensor-sensor.
- Pengatur Suhu dan Kelembapan: Dilengkapi dengan elemen pemanas atau pendingin yang dapat diatur.
- Tampilan LCD atau LED: Menampilkan suhu dan kelembaban saat ini.
- Kontroler Daya: Mengatur kekuatan pemanas atau pendingin berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan.
- Koneksi Internet (Opsional): Beberapa alat dapat terhubung ke internet untuk pemantauan jarak jauh.
- Antarmuka Pengguna: Memungkinkan pengguna mengatur parameter seperti suhu dan kelembapan target.
- Sistem Proteksi dan Keamanan: Untuk mencegah kejadian tak terduga atau bahaya.
- Penyimpanan Data (Opsional): Merekam dan menyimpan data suhu dan kelembapan selama proses pengeringan.
- Pengendalian Proses Otomatisasi: Algoritma pengendalian diprogramkan di dalam mikrokontroler Arduino.
Manfaat Alat Pengering Biji Kakao
Penggunaan alat pengering biji kakao memiliki beberapa keunggulan yang signifikan:
1. Pengeringan Cepat dan Konsisten
Alat ini dirancang khusus untuk mempercepat proses pengeringan biji kakao dengan mengontrol suhu dan kelembapan secara tepat.
2. Mengurangi Risiko Kontaminasi
Dibandingkan dengan pengeringan alami, alat ini memberikan lingkungan terkendali yang mengurangi risiko kontaminasi.
3. Mengurangi Waktu dan Tenaga Kerja
Proses pengeringan dapat diotomatisasi, mengurangi beban tenaga kerja petani.
4. Pengontrolan Suhu dan Kelembapan
Alat ini memungkinkan pengguna mengontrol kondisi lingkungan secara tepat untuk menjaga kualitas biji kakao.
5. Menghemat Ruang
Alat pengering dirancang dengan efisiensi ruang, memaksimalkan penggunaan fasilitas pengolahan biji kakao.
6. Mengurangi Kerugian dan Pembusukan
Dengan pengeringan efisien, risiko kerugian biji kakao akibat pembusukan dapat diminimalkan.
7. Meningkatkan Kapasitas Produksi
Pengeringan cepat memungkinkan produsen memproses lebih banyak biji kakao dalam waktu yang lebih singkat.
8. Memenuhi Standar Kualitas
Dengan pengeringan yang baik, biji kakao dapat memenuhi standar kualitas yang diperlukan.
Kontribusi Aldi Nurmawan
Aldi Nurmawan tidak hanya mengembangkan inovasi ini, tetapi juga memberikan penjelasan kepada petani biji kakao tentang penggunaan alat pengering. Ini membantu petani memahami cara memaksimalkan manfaat dari alat tersebut.
Harapan dan Apresiasi
Dosen dan mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia yang terlibat dalam pengembangan inovasi ini berharap agar alat pengering biji kakao ini dapat membantu petani kakao di Desa Mekarjaya meningkatkan hasil panen biji kakao mereka. Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung inovasi ini.