Hanya orang-orang hina yang mendambakan nilai yang tak berharga. Atau seperti orang kafir yang memang tak lagi mendapatkan bagian di akhirat nantinya. Biarlah bangkai dunia menjadi santapan mereka, maka orang-orang beriman harusnya berlindung dari hina dan rendahnya nilai bangkai dunia. Renungkan kalimat Nabi mewanti-wanti: “Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah ta’ala. Begitu Nabi mengumpamakannya, orang kafir tak akan diberi rezeki walau seteguk air sekedar membasahi kerongkongannya. Lanjut Nabi memberi tau ummat kecintaanya.
Srigala dunia biarlah berebut bangkai untuk memuaskan dahaganya. Manusia yang punya akal sehat jangan mau disamakan dengan srigala. Kalau srigala berebut bangkai hina, wajar karena dia memang diberi rezekinya berupa bangkai oleh Allah sebagai penguat perut kosongnya, namun manusia beriman tentu tidak seperti mereka. Allah titahkan manusia makan makanan yang baik sebagai rezeki berkah dari Allah ta’ala. Jika ternyata kita justru berebut juga, justru lebih hina dari srigala yang berebut bangkai sesama mereka. : “Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat rakus manusia terhadap harta dan kedudukan yang akan merusak agamanya.”.
Kita renungkan sejenak dalam-dalam. : Dunia bak bayangan. Kalau kau kejar kencang, ia akan lari tunggang-langgang. Belakangilah, ia tak punya pilihan selain mengikuti langkah demi langkah kalian.” (Ibnu Qayyim Al Jauziyyah)
Oleh: Muhammad Khumaidi