UNTUK mengukur tingkat keimanan diri sendiri, apakah kita masuk orang yang beriman, munafik, ataukah kafir, ada trik paling jitu untuk mengukurnya yakni dengan melihat hubungan kita (manusia) terhadap dunia.
Sedangkan yang dimaksud dunia adalah segala macam hal yang disukai oleh hawa nafsu: pangkat/jabatan, harta, kendaraan, bisnis, sawah, ladang, emas, perak, perusahaan, ketenaran, nama baik, pakaian, keindahan (suara, rupa, dan warna).
Seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, ahli Alquran dan tafsir, yaitu Abdullah bin Abas membagi tingkat hubungan manusia dengan dunia ada tiga macam, yaitu sebagai bekal, perhiasan, dan sebagai kenikmatan.
Abdullah bin Abbas ra. berkata, “Sesungguhnya, Allah Ta’ala membagi dunia ke dalam tiga bagian; bagian untuk orang beriman, orang munafik, dan satu bagian lagi untuk orang kafir.
Untuk orang beriman, dunia sebagai bekal, orang munafik menjadikannya sebagai perhiasan, sedangkan orang kafir menjadikannya sebagai kenikmatan.
Alloh menjadikan manusia sebagai khalifahnya (pemakmur bumi) QS. 2 ayat 30, dan sekaligus sebagai hamba-Nya QS. 51 ayat 56 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: