Dalam hal perolehan suara, PKS tetap menjadi partai papan tengah di urutan keenam. Meskipun demikian, PKS telah menggeser beberapa partai lain seperti Partai Demokrat dan PAN. Meskipun demikian, Demokrat tetap meraih lebih banyak kursi daripada PKS.
Tantangan dan Upaya PKS
PKS telah menghadapi tantangan besar dalam perjalanan kontestasi politik ini. Beberapa tantangan ini terkait dengan kurangnya pemahaman masyarakat tentang visi dan misi PKS. Salah satu sikap dasar partai ini adalah berlandaskan Islam dan berusaha mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, dan bermartabat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Tantangan utama bagi PKS adalah merubah persepsi dan stigma negatif yang berkembang di sebagian masyarakat terhadap partai ini. Misi PKS adalah memperoleh kepercayaan masyarakat untuk mewujudkan visi tersebut.
PKS telah memutuskan untuk berperan sebagai oposisi terhadap pemerintah selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ini merupakan sebuah keputusan politik yang diambil dalam Majelis Syura PKS. PKS ingin menjaga kesehatan demokrasi dengan melakukan kontrol dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.
PKS telah menyuarakan sikap oposisinya dalam banyak isu, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, kebijakan impor pangan, Undang-Undang Cipta Kerja, UU Ibu Kota Negara, dan UU Kesehatan.
Menuju Pemilu 2024
PKS telah menetapkan target ambisius dalam Musyawarah Nasional V tahun 2020. Mereka bermaksud mencapai minimal 15 persen perolehan suara pada pemilihan legislatif nasional tahun 2024. Target ini menjadi tantangan besar, namun yakin bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil dicapai.
Untuk mencapai target ini, PKS fokus pada penguatan basis sosial hingga ke tingkat akar rumput. Para kader di seluruh Indonesia, dari pusat hingga daerah, memainkan peran kunci dalam merumuskan program kerja yang akan memenangkan hati rakyat.