Perlucutan Senjata

0
64

Hal lain adalah bahwa pemerintah otorita Palestina tidak lebih adalah negara boneka Israel yang dibiayai dan tunduk kepada negara Israel. Mereka tidak punya angkatan bersenjata, kecuali kepolisian. Negara ini tidak ubahnya seperti negara negara yang pernah dibentuk oleh penjajah Belanda untuk memecah belah bangsa Indonesia yang baru merdeka. Itu tidak lain seperti:
Negara Indonesia Timur (1946-1950), Negara Sumatra Timur (1947-1950), Negara Sumatra Selatan (1948-1950), Negara Jawa Timur (1948-1950), dan Negara Pasundan (1949-1950).

Kita tahu bahwa tujuan Belanda membentuk Negara negara Boneka tersebut adalah untuk kembali menguasai Indonesia dan mempertahankan kekuasaan tersebut dengan memecah Indonesia menjadi negara-negara bagian kecil. Dengan kata lain, negara boneka adalah negara palsu, faktanya ada tapi hakikatnya adalah kaki tangan penjajah!

Baca Juga  Ketua SJP Unila Bentangkan Bendera Palestina Saat Wisuda, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Atas berkat rahmat Allah, dengan bersenjatakan bambu runcing dan senjata api rampasan dari bala tentara Jepang, bangsa Indonesia bisa mempertahankan kemerdekaan, meskipun dengan jalan yang berliku. Dan oleh karena itu bukan tidak mungkin hanya dengan senjata ketepel dan senjata rakitan, Hamas bisa menggerakkan bangsa Palestina lainnya hingga merebut kemerdekaannya. Jadi, jangan turuti kemauan para komprador Israel untuk menyerahkan senjata. Jangan berubah dari singa gurun pasir yang ditakuti menjadi singa ompong yang aumanya semerdu ngeong. Apalagi jadi domba dan ayam sayur yang setiap saat menunggu disembelih. Karena sesungguhnya
Allah tidak menguji hambaNya melebihi batas kemampuannya.
Sebagaimana janji Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 286:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.

Baca Juga  PANTAI, BAHAYA DIBALIK KEINDAHANNYA: MENGENAL FENOMENA LAUT (RIP CURRENT) – TRAGEDI MAHASISWA KKN PESISIR BARAT LAMPUNG

Dengan kata lain, Allah tidak akan memberikan ujian atau beban yang melebihi batas kemampuan seorang hamba untuk menanggungnya.