Penjelasan ini juga sejalan dengan pernyataan dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat. Roy menekankan bahwa dalam forum internasional seperti KTT D-8, keluar masuk ruangan oleh ketua delegasi adalah hal yang biasa. Para pemimpin dunia sering kali menjalankan jadwal yang padat, termasuk pertemuan bilateral di sela-sela sesi pleno. Kebiasaan ini juga berlaku di forum-forum besar lainnya, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Roy menjelaskan bahwa Indonesia tidak dalam posisi untuk mengomentari jadwal ketua delegasi negara lain. Namun, ia memastikan bahwa Prabowo tetap memiliki kesempatan untuk bertemu dan berbicara secara langsung dengan Erdogan, baik sebelum maupun sesudah KTT. Suasana pertemuan tersebut dilaporkan sangat bersahabat, termasuk saat kedua pemimpin duduk bersama dalam acara makan siang resmi setelah pertemuan.