Sang Pipit Membuatku Malu

0
17

Aku Ingin Jadi Pipit Kecil
Aku tahu aku bukan siapa-siapa.
Tapi aku tidak ingin jadi cicak yang membela kezaliman.
Aku tidak ingin jadi penonton yang pasif.
Aku ingin menjadi pipit itu.
Walau kecil. Walau lemah.
Tapi terbang. Tapi bergerak.
Tapi berpihak.
Meski hanya setetes.

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang Muslim adalah yang (orang lain) selamat dari lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Untuk Kita Semua
Hari ini, kita mungkin bukan Nabi yang sedang dibakar.
Tapi kebenaran masih sering dibakar.
Nilai-nilai masih diinjak.
Orang-orang jujur masih dikorbankan.
Dan pipit itu… tetap dibutuhkan.
Jangan tunggu jadi besar.
Jangan tunggu punya jabatan.
Jangan tunggu panggung.
Berbuat baik itu tidak harus banyak.
Cukup dengan bergerak.
Cukup dengan berpihak.
Cukup dengan tidak tinggal diam.

Baca Juga  Refleksi Hari Kartini, Perempuan Kammi Bandar Lampung : Jadilah Sosok Muslimah Yang Menjaga Agama Serta Harga Diri

وَمَنْ نَصَرَ فَإِنْ نَصْرَ اللهِ هُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيمُ
“…dan sesungguhnya pertolongan itu hanyalah dari Allah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.” (QS. Al-Anfal: 40)

By: H. Agus Mukhandar (Ketua Dewan Da’wah Bandar Lampung)