Kata Aisyah ra, kaana khuluquhul quran, Akhlak beliau adalah al Quran.
5). Mentor/Murabi
Beda antara mubaligh dengan murabi adalah Mubaligh sudah cukup hanya dengan menyampaikan informasi atau ilmu. Dan itu sesuai dengan namanya. Sedangkan murabi dimulai dari menyampaikan ilmu/informasi sampai difahami, membimbing dan membantunya sampai bisa. Jadi tiga aspek pengajaran (afektif, kognitif dan psikomotorik) dilakukan semuanya oleh murabi.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al Jumu’ah, 2:
هُوَ ٱلَّذِی بَعَثَ فِی ٱلۡأُمِّیِّـۧنَ رَسُولࣰا مِّنۡهُمۡ یَتۡلُوا۟ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتِهِۦ وَیُزَكِّیهِمۡ وَیُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبۡلُ لَفِی ضَلَـٰلࣲ مُّبِینࣲ
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang (1) membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, (2) mensucikan jiwa mereka dan (3) mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”.
6). Berintegritas
Berintegritas berarti seseorang bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang diyakininya, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Integritas mencerminkan konsistensi antara apa yang diyakini dengan apa yang dilakukan, serta kejujuran dan tanggung jawab dalam setiap tindakan.
Beliau, nabi Saw adalah orang yang paling berintegritas. Misalnya ketika beliau berdoa: “Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, wafatkanlah aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku bersama golongan orang-orang miskin pada hari kiamat.”
Dalam hidupnya, meskipun beliau memiliki hak 1/5 harta rampasan perang, tetapi beliau tidak menyimpannya untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Semuanya segera habis dibagikan, dan beliau tetap berperilaku hidup seperti orang miskin.
Integritas, motivator dan inspirator serta keteladanan nabi Saw sampai hari dan yang akan datang menjadikannya sosok pribadi yang dirindukan dan dikagumi oleh kawan (pengikut) dan lawannya.
Wallahu a’lam bi shawab,
(Gaf)