Bantuan yang diberikan meliputi makanan, alat mandi dan perlengkapan kebersihan (hygiene), serta bantuan tunai (cash) yang disalurkan langsung kepada masyarakat dengan dibantu oleh rekan-rekan di sana yang mengantarkan mereka ke titik-titik terdampak banjir.
Raed juga menyampaikan bahwa banyak masyarakat yang menghubunginya untuk menitipkan bantuan. Namun, karena keterbatasan waktu dan kondisi lapangan, ia menyarankan agar bantuan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan yang telah memiliki tim yang lebih lengkap di lokasi bencana.
Perjalanan ini tidak lepas dari berbagai kendala. Akses menuju lokasi masih sulit karena genangan banjir, jaringan sinyal nyaris tak tersedia, dan listrik padam selama mereka berada di sana.
Namun keterbatasan itu tidak menyurutkan langkahnya. Justru di tengah kondisi tersebut, ingatannya kembali pada situasi di Gaza, keluarga dan kerabatnya yang kehilangan rumah, harta, bahkan kehidupan yang layak. Kesamaan rasa kehilangan itulah yang membuat empatinya semakin dalam.
“Kasihan sekali, saya langsung teringat keluarga saya di sana yang kehilangan rumah, harta, dan kehidupan yang layak,” tuturnya.






















