Komunikasi Asertif ala Nabi Muhammad SAW

0
57

يسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا

“Permudahlah, jangan dipersulit, berilah kabar gembira, jangan ditakut-takuti”.

Bila komunikasi tidak dilakukan dengan baik, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak ditangkap (diterima) penerima pesan secara benar sesuai dengan maksud. Kondisi ini disebut gagalnya komunikasi.

Gagalnya suatu komunikasi biasanya disebut dengan hambatan komunikasi. Ada beberapa hambatan dalam komunikasi, diantaranya:
Hambatan semantik: Kekacauan yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap diksi yang digunakan.
Hambatan budaya: Perbedaan budaya yang dapat menimbulkan miskomunikasi
Hambatan bahasa: Perbedaan bahasa yang digunakan, seperti bahasa isyarat atau bahasa asing yang tidak dipahami.
Hambatan perilaku: Perilaku dan sikap yang kurang sopan atau negatif.
Hambatan emosional: Kondisi emosional yang tidak stabil, seperti perasaan tegang, gugup, atau panik.
Hambatan teknis: Gangguan pada saluran komunikasi, seperti suara yang hilang di radio atau telepon yang bermasalah.
Hambatan jarak: Jarak fisik yang jauh, seperti kerja remote atau beda lantai di kantor
Hambatan prasangka: Sikap curiga yang dapat menyulitkan komunikator saat menyampaikan pesan.

Baca Juga  Jangan Lupakan 3 Misi Ini (Nasyrul Fikrah, Tanmiyatul Kafa'ah, dan Kasbul Maisyah)

Dai, guru dan pemimpin adalah sumber rujukan, tempat orang orang bertanya tentang berbagai hal. Oleh karena itu perlu selalu meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasinya. Jangan sampai terulang ada pemimpin yang ditanya, jawabannya, “… Ya jangan tanya saya…”, sambil ngacir!

Wallahua’lam bi shawab
(Gaf)