Praktik ini disorot oleh seorang sopir travel yang mengaku sering mengantar turis dari Timur Tengah, dimana para turis tersebut menjadi target pelacuran dengan modus kawin kontrak di daerah sejuk Cianjur. Para korban yang tak ingin terlibat dalam zina dimanfaatkan oleh para muncikari dengan menawarkan mereka wanita yang dapat dinikahi sementara, dimana sebagian besar dari mereka adalah pekerja seks komersial (PS).
Ibot bercerita, para wanita yang dijajakan muncikari untuk menjalani prostitusi berselubung kawin kontrak sebagian besar memang ‘perempuan malam’ yang biasa ada di lokalisasi.