Bawaslu Lampung Komitmen Perkuat Pengawasan Partisipatif di Masa Non Tahapan

0
12

Selain itu, Dalam upaya memperkuat sinergi antar lembaga dan membangun komunikasi yang lebih solid di lingkungan pengawasan pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung tengah mempersiapkan sebuah program olahraga bertajuk “Demokrasi Sehat”. Program ini menjadikan olahraga, khususnya bulu tangkis melalui wadah PB BALUNG, sebagai sarana utama mempererat silaturahmi, baik di internal Bawaslu maupun dengan institusi eksternal atau lembaga lainnya juga berkenaan dengan persepsi serta curah pendapat arah demokrasi di Lampung yang akan datang. Selain bulu tangkis, Bawaslu Lampung juga membentuk tim mini soccer dan futsal sebagai bagian dari program tersebut.

Kemudan Ia menegaskan bahwa kegiatan pengawasan partisipatif minimal dilakukan dua kali dalam sebulan. Salah satu sasarannya adalah calon pemilih pemula seperti siswa SLTA sederajat atau mahasiswa, menyesuaikan dengan ketersediaan pihak sekolah atau kampus.

Baca Juga  Almuzzammil Yusuf Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI di Katibung Lampung Selatan

Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Lampung, Hamid Badrul Munir turut menegaskan bahwa meskipun keterbatasan anggaran, pengawas pemilu harus tetap menjalankan tugas. “Kita menjalankan fungsi pengawasan, meski tanpa anggaran, kegiatan pengawasan partisipatif harus tetap dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab kelembagaan,” ujarnya.

HBM menilai bahwa kegiatan pengawasan partisipatif bersifat fleksibel dan tidak membutuhkan sumber daya yang besar. Kegiatan cukup dilakukan melalui kerja sama dengan sekolah atau kampus terdekat, dengan pendekatan yang kreatif dari masing- masing Bawaslu Kabupaten/Kota.