Bandar Lampung – Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) sukses menggelar Kongres XIX & Konferensi Nasional (Konpernas) XX di Emersia Hotel & Resort Lampung pada 13-15 Februari 2025. Acara bertema “Produktivitas, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan Petani” ini menjadi ajang strategis dalam merumuskan masa depan pertanian Indonesia.
Dalam pembukaan acara, Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.Pd., Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung, menegaskan pentingnya inovasi berbasis riset untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Sementara itu, Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., menyoroti peran akademisi dalam revolusi pertanian.
Ketua Umum PP PERHEPI, Prof. Dr. Bustanul Arifin, mengungkapkan fakta mengejutkan dalam Pidato Ekonomi Pertanian bertajuk “Produktivitas, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan Petani”. Ia menyoroti stagnasi produktivitas pertanian, khususnya sektor pangan pokok seperti padi yang mengalami penurunan produksi pada 2024. “Tanpa inovasi dan reformasi kebijakan, pertanian kita akan terus menghadapi ancaman stagnasi,” ujarnya.
Diskusi publik yang digelar di Fakultas Pertanian Universitas Lampung juga menjadi sorotan. Dengan tema “Mencari Solusi Masalah Ekonomi Singkong”, diskusi ini menghadirkan pakar seperti Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi (Ketua Umum AAI), Dr. Teguh Endaryanto (Unila), dan drh. Wely Soegiono (PT Great Giant Foods – GGF), serta dipimpin oleh Prof. Dr. Wan Abbas Zakaria.