Albanese menegaskan bahwa pengeboman yang ditujukan kepada semua warga Palestina di wilayah tersebut merupakan tindakan yang melanggar hukum.
Ia juga menyoroti dampak generasi pemukim Israel terhadap anak-anak di wilayah Palestina yang dikuasai. Sebagian besar hak mereka untuk hidup dengan aman dan martabat telah terkikis.
Albanese mencatat bahwa sejak tahun 2008 hingga 7 Oktober, 1.534 anak-anak Palestina tewas dan 32.175 anak-anak mengalami luka akibat serangan oleh Israel. Selain itu, sejak tahun 2000, sekitar 13.000 anak-anak Palestina telah ditangkap, diinterogasi, dan ditahan secara brutal oleh pasukan Israel.
Anak-anak Palestina bertanya, “Mengapa kami dianggap kurang manusiawi? Apakah kami dianggap kurang berharga?”
“Baru-baru ini, seorang letnan Israel menyatakan bahwa jumlah anak-anak Palestina yang secara tidak sengaja terbunuh dalam operasi yang bertujuan untuk memerangi teroris tidak signifikan. Kami juga harus mengingat pernyataannya yang menggambarkan anak-anak Palestina dan orang tua mereka sebagai teroris dan mengklaim bahwa perisai manusia sangat umum di Israel,” tegas Albanese.
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan pada hari Rabu (25/10/2023) bahwa sekitar 70% dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut telah meninggalkan rumah mereka akibat serangan udara Israel yang berkelanjutan dan blokade yang membuat kondisi kehidupan mereka sangat sulit.