Site icon Informasi Berita Rujukan Masyarakat Lampung

Mahasiswa KKN Bilateral Universitas Lampung: Melestarikan Warisan Budaya Kuda Kepang Melalui Dokumenter di Era Digital

Bengkulu – Universitas Lampung, berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan Universitas Bengkulu (UNIB), mengambil langkah proaktif dalam melestarikan warisan budaya lokal melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidodadi, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Salah satu program kerja dalam KKN ini adalah pembuatan dokumenter yang mendalam tentang kesenian Kuda Kepang dari Persatuan Krido Turonggo Seto, sebuah tarian tradisional yang memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang mendalam. Dokumenter ini bertujuan untuk mengabadikan dan mempromosikan Kuda Kepang sebagai bagian penting dari identitas budaya lokal yang mulai tergerus oleh zaman.

Mahasiswa Universitas Lampung memegang peran kunci dalam proyek ini, dengan keterlibatan mereka mulai dari tahap riset hingga produksi akhir dokumenter. Mereka melakukan penelitian mendalam untuk memahami asal-usul, makna, dan simbolisme yang terkandung dalam Kuda Kepang. Dalam proses pembuatan dokumenter, mahasiswa berkolaborasi dengan tokoh-tokoh penting di komunitas Desa Sidodadi. Bapak Dulyasir, ketua kelompok Kuda Kepang, menjadi sumber utama yang membagikan pengetahuannya tentang sejarah dan peran budaya tarian ini dalam kehidupan masyarakat setempat.

Selain itu, mahasiswa juga bekerja sama dengan Mas Nopen, penari utama Kuda Kepang, yang telah bertahun-tahun menggeluti seni ini. Melalui wawancara dan pengamatan, mereka mengeksplorasi makna di balik setiap gerakan tarian dan tantangan yang dihadapi untuk mempertahankan tradisi ini di tengah arus modernisasi.

Tidak kalah penting, Mas Agus, pemain alat musik tradisional, turut memberikan warna dalam dokumenter ini. Dengan kepiawaiannya memainkan alat masuk, Mas Agus tidak hanya mengiringi tarian, tetapi juga menciptakan suasana magis yang memperkuat pesan budaya Kuda Kepang. Melalui wawancara dengan Mas Agus, mahasiswa mendalami peran krusial musik dalam menjaga keaslian dan jiwa dari pertunjukan Kuda Kepang.

Proses produksi dokumenter ini melibatkan berbagai tahap kreatif, mulai dari pengambilan gambar hingga pengolahan audio. Mahasiswa Universitas Lampung tidak hanya berperan sebagai sutradara, penulis naskah, dan editor, tetapi juga menjadi penghubung antara komunitas lokal dan audiens global.

Menggunakan teknologi digital, dokumenter ini dirancang untuk diakses secara luas melalui platform online seperti YouTube. Mahasiswa Universitas Lampung berharap dokumenter ini tidak hanya menjadi media edukasi yang efektif bagi generasi muda, tetapi juga menjadi sarana promosi kesenian Kuda Kepang di tingkat nasional dan internasional. Mereka ingin dokumenter ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan mendukung upaya komunitas lokal.

Kini, dokumenter Kuda Kepang telah dirilis dan dapat diakses oleh publik, baik di dalam negeri maupun internasional. Dengan upaya kecil ini, mahasiswa berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kekayaan budaya bangsa.

Berikut ini link video YouTube dokumenter Kuda Kepang:

https://youtu.be/CKrrhyO8AUI?si=_IqKqdpZ6pzZn1VF

Exit mobile version