JATAM Lampung Pererat Kolaborasi, Kuatkan Pertanian Organik untuk Swasembada Pangan Nasional

0
8

Lampung — Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Lampung menggelar Temu Tani II se-Lampung dengan mengangkat tema “Pertanian Organik: Prospek dan Tantangan dalam Mendukung Swasembada Pangan Nasional”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 2 Agustus 2025, bertempat di Gedung Dekanat Fakultas Pertanian Universitas Lampung (UNILA).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung; Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, M.P., Dekan Fakultas Pertanian UNILA; Mansur Hidayat, M.Sos.I., Wakil Ketua PWM Lampung; Ahmad Romadhoni, Ph.D., Wakil Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah; Eddy Waluyo, Ketua MPM PWM Lampung; serta para mitra, akademisi, perwakilan JATAM daerah se-Lampung, dan peserta umum.

Baca Juga  Dampak Kekeringan Masih Terasa, LAZDAI Lampung Distribusikan Paket Ketahanan Pangan Untuk Masyarakat Way Gubak Dalam Rangka Milad ke-22 LAZDAI

Penguatan Kolaborasi dan Apresiasi untuk JATAM

Dalam sambutannya, Eddy Waluyo menyampaikan apresiasi atas kinerja JATAM yang inklusif dan terbuka untuk semua golongan.

“Petani yang sudah bergabung dengan JATAM tidak perlu ragu. Kita hadir untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Meski bernama Jamaah Tani Muhammadiyah, anggotanya berasal dari berbagai latar belakang seperti NU, Hindu, Budha, dan lainnya. Ini adalah progres besar,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Fakultas Pertanian UNILA yang terus mendukung JATAM Lampung.

“Kontribusi Fakultas Pertanian UNILA sangat besar. Sebagian besar ilmu yang digunakan dalam kegiatan JATAM bersumber dari sini,” tambahnya.

Pertanian sebagai Pilar Strategis Bangsa

Dr. Kuswanta Futas Hidayat, dalam sambutannya mewakili Rektor UNILA, menekankan pentingnya pertanian sebagai sektor strategis untuk mencapai swasembada pangan.

“Pertanian bukan hanya aktivitas ekonomi, melainkan juga pilar stabilitas sosial, politik, dan lingkungan. Di pedesaan, sektor ini menjadi sumber penghidupan utama dan penggerak ekonomi lokal,” jelasnya.

Ia juga menekankan perlunya sinergi antar pihak untuk mewujudkan kemandirian pangan: