“IKM lebih fleksibel untuk para pendidik dan akan membuat siswa lebih bisa memilih apa yang mereka minati. Sedangkan metode iwr membuat siswa lebih mudah untuk mengerti dan mudah untuk dipraktekkan, ujar Sekar, salah satu guru SDIT Ar-Ra’uf Bandarlampung.
Mustofiarudin, S.Pd., Waka Kurikulum SDIT Ar-Ra’uf Bandarlampung mengutarakan “Banyak diantara kita yang masih memiliki stigma negatif terhadap Kurikulum Merdeka, kami berusaha meyakinkan guru bahwa dengan kurikulum Merdeka ini mampu meningkatkan pembelajaran dengan semua komponen-komponen yang ada pada kurikulum Merdeka, kurikulum yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap satuan pendidikan, sehingga ini menjadi keuntungan tersendiri bagi sekolah kami”.