Menyikapi kondisi tersebut, civitas akademika UII menyampaikan beberapa tuntutan dan seruan:
- Mendesak Presiden Joko Widodo untuk kembali menjadi teladan etika dan praktik kenegarawanan, tidak memanfaatkan institusi kepresidenan untuk kepentingan politik keluarga, dan bersikap netral serta adil.
- Menuntut pemerintahan agar berhenti menyalahgunakan kekuasaan, termasuk mengerahkan sumber daya negara untuk kepentingan politik praktis dan menghindari politisasi bantuan sosial.
- Menyeru DPR dan DPD untuk aktif melakukan fungsi pengawasan, memastikan pemerintahan berjalan sesuai konstitusi dan hukum, serta tidak membajak demokrasi.
- Mendorong pejabat dan tim kampanye yang terlibat dalam Pemilu 2024 untuk mengundurkan diri guna menghindari konflik kepentingan yang merugikan negara.
- Mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam memastikan pemilihan umum berjalan jujur, adil, dan aman.
- Meminta seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama merawat cita-cita kemerdekaan dengan memperjuangkan terwujudnya iklim demokrasi yang sehat.
Pernyataan sikap ini disampaikan sebagai tanggung jawab moral anak bangsa untuk menjaga integritas sistem hukum dan demokrasi Indonesia.