Berlarilah Dari Jerat Dunia, Sekuat Tenaga!

0
9

Angan kepalanya memenuhi bumi. Citanya menjulang melangit tinggi. Meluas laut tak bertepi. Melayang terbang tak ada yang dapat menghentikan, kecuali kematian saat mulut-mulut mereka dibungkam tanah kuburan. Keinginan duniawi tak akan cukup memenuhi perut serakah. Rezeki yang Allah karuniakan seolah (tak) membawa berkah. Ini tabiat nafsu terhadap dunia. Seandainya emas bergunung tihamah menjadi miliknya bahkan seluruh bumi dalam pangkuan dan kekuasaannya, tetap tak akan cukup membungkam lobang mulut yang terus menganga.

Tabiat nafsu manusia terus menyelam dalam lautan angan. Mengejar jejak kaki mencapai keinginan adalah perjalanan panjang tak berujung. Dia bak banyangan yang tak akan bisa tenang dipegang. Satu cita dipijak kaki, beribu cita akan berada muncul dibaliknya kembali. Tak akan puas jika nafsu terus dituruti. Tak akan sampai jika dia terus diikuti. : “An-Nafsu ka at-tifhli”, begitu kata ahli hikmah dalam kitab burdah. Nafsu itu seperti bayi, Nafsu terhadap apa saja tabiatnya sama. Apatah terhadap harta atau maksiat dan dosa. : “in tahmilhu syabba hubbi ar- rodho’i, wa in tafthimuhu yanfathimi”. Jika dibiarkan menyusu dia akan terus meyusu asi tak ada henti. Dia harus segera disapih dari susuan ibunya, agar dia terbiasa lapar berpuasa. Segeralah sapih keinginan nafsu duniamu yang fana hina.

Baca Juga  POTENSI SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI LAMPUNG

Oh manusia kapan kau akan sadar. Bukankah kau telah membaca titah Al-Qohhar. Lihat dan renungkanlah apa yang ada di dalam Surat At-Takatsur. Celaka yang berbangga dalam berbanyak harta. Apakah mereka menunggu binasa. Saat harta mereka terkubur bersama jasadnya dalam neraka?

Bukan fakir papa tak lagi punya dunia. Hartalah yang Rasul risaukan terhadap umatnya. Sebab umat ini terbiasa puasa, kalau sudah tak sanggup menahan lapar dan dahaga, kiamat sudah menimpa umat.: La akhsya alaikum al-faqr. Baginda khawatir. Kemiskinan tidak membuatku cemas. Baginda melanjutkan: walakin akhsya an yubsatha alaikum ad-dunya. Tapi justru saat dunia terbentang itu yang membuat aku was-was.