Jakarta (02/04) — Persoalan rumah tangga kerap tidak terlepas dari persoalan sebuah negara. Misalnya, mengelola relasi orang tua dengan anak, berkaitan dengan masa depan kemajuan pendidikan suatu bangsa.
Tak terkecuali, dengan urusan dapur dalam sebuah rumah tangga. Mulai dari konsumsi rumah tangga, harga bahan-bahan pokok, hingga kecukupan gizi tiap anggota keluarga erat kaitannya dengan perekonomian suatu negara dalam skala yang lebih besar.
Karena itu, Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati Anis pun menganalogikan ekonomi keluarga seperti sebuah miniatur negara. Menurutnya, indikator ekonomi di sebuah negara dipengaruhi oleh kondisi perekonomian mayoritas keluarganya.
“Kalau ekonomi keluarga bagus, misalnya keluarga-keluarga ekonomi di indonesia bagus, maka skala negara juga Insyaallah akan bagus,” ujarnya saat diwawancarai oleh suatu media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Perempuan yang memiliki pengalaman pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas YARSI itu saat ini dipercaya untuk bergabung di Komisi XI DPR RI yang membawahi bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional, serta perbankan dan lembaga keuangan non-bank, dan bermitra kerja dengan pemerintah.
“Kalau ekonomi keluarga bagus, misalnya keluarga-keluarga ekonomi di indonesia bagus, maka skala negara juga Insyaallah akan bagus,” ungkapnya.
Meski demikian, ia menganggap pengalaman dan ilmunya sebagai dekan selama tiga tahun itu bisa diterapkan di mana saja. Bahkan ketika dirinya berperan sebagai ibu rumah tangga sekalipun.
“Nggak harus jadi Anggota DPR ilmu itu tetap kepake, lho. Jadi ibu rumah tangga itu juga susah (atur keuangan). Mulai dari menganggarkan, bikin perencanaan, ngeluarinnya gimana, alokasinya gimana, itu lebih susah,” kata Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini.
Politisi Fraksi PKS ini juga menanggapi stigma soal perempuan yang seharusnya di rumah saja untuk melakukan mengurus keluarga.
Anis menegaskan laki-laki juga harus peran dan tanggung jawabnya dalam keluarga. Sebab, membangun keluarga merupakan ibadah bagi umat muslim (sunnatullah), baik bagi laki-laki maupun perempuan, sehingga, ada kewajiban bagi istri dan suami dalam menjalankan rumah tangga.