Kritik Slamet lebih lanjut menyentuh prioritas pemerintah yang dinilai lebih condong pada proyek-proyek strategis nasional seperti Ibu Kota Negara (IKN), kereta cepat, dan mobil listrik. Slamet berpendapat bahwa kebutuhan petani terabaikan.
Slamet secara tegas meminta pemerintah untuk menambah anggaran subsidi pupuk menjadi Rp 70 triliun. Ia menekankan bahwa tanpa peningkatan ini, petani bisa mengalami penurunan produktivitas dan produksi pangan terganggu.