Dalam diskusi ini, Hakim mengidentifikasi tujuh isu penting yang menjadi fokus pembahasan:
- Penurunan Kualitas Lingkungan: Permasalahan lingkungan yang semakin memburuk dapat mengancam pariwisata berkelanjutan di Lampung.
- Kualitas Tata Kelola Destinasi yang Rendah: Tata kelola destinasi pariwisata yang kurang baik dapat memengaruhi pengalaman wisatawan.
- Kekurangan Pelayanan Pariwisatawan: Peningkatan pelayanan kepada para wisatawan adalah kunci untuk memikat lebih banyak pengunjung.
- Kapasitas Sumber Daya Manusia Pariwisata yang Rendah: Sumber daya manusia yang berkualitas di industri pariwisata sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan.
- Keterbatasan Aksesibilitas: Keterbatasan dalam aksesibilitas udara, darat, dan laut bisa menghambat pertumbuhan sektor pariwisata.
- Kekurangan Investasi di Sektor Pariwisata: Investasi yang minim dalam infrastruktur dan promosi pariwisata bisa menghambat perkembangan industri ini.
- Minimnya Kesiapsiagaan terhadap Tiket: Kurangnya persiapan dalam menghadapi lonjakan permintaan tiket pada waktu-waktu tertentu dapat menghambat pertumbuhan.
Mengapa Anggaran Menjadi Fokus
Salah satu hal penting yang dibahas dalam diskusi ini adalah masalah anggaran. Hakim mengingatkan para peserta bahwa alokasi anggaran harus mendapatkan perhatian serius. Ini karena dana yang cukup untuk pengembangan sektor pariwisata dapat membantu mengatasi sebagian besar isu-isu yang telah diidentifikasi.
Upaya Menuju Pariwisata yang Lebih Baik
Diskusi ini adalah langkah pertama dalam upaya menuju perkembangan sektor pariwisata yang lebih baik di Lampung. Dengan mengidentifikasi isu-isu utama, seperti lingkungan, pelayanan, investasi, dan kualitas sumber daya manusia, para pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kondisi pariwisata di provinsi ini. Sebagai seorang wakil rakyat, Abdul Hakim aktif dalam memastikan bahwa langkah-langkah konkret diambil untuk mendukung perkembangan pariwisata di daerah pemilihannya.