SAJADA.ID, JAKARTA–Laznas Dewan Dakwah menggelar Ceremony Pelepasan Dai ke Pelosok Negeri di Paragon Community Hub Jakarta Selatan. Sebanyak 255 dai dan daiyah akan dikirim ke 117 titik dengan mengusung tema ‘Membangun Peradaban dari Pedalaman’.
Pengiriman dai dan daiyah ini meneguhkan bahwa peran dakwah menjadi bagian integral dari pembangunan yang berkelanjutan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Misi yang diemban adalah memperkuat sektor pendidikan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan umat dalam upaya mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal W, Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B A. Dalam sambutannya Wamendes dan PDT mengaskan tentang peran penting dai, “Dai adalah penyambung lidah bagi masyarakat, penyampai kebaikan, dan penjaga peradaban. Kehadiran dai memberi penerang dan menghadirkan harapan bagi masyarakat, khususnya mereka yang di pedalaman.”
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Prof. Dr. Didin Hafidudin, M.Sc. mengingatkan kembali, “Pengiriman dai yang sudah berlangsung sejak masa Pak Natsir ini perlu mendapat perhatian.”
Paragon sebagai salah satu mitra dakwah bagi Dewan Dakwah, terbukti memberikan dukungannya secara konsisten. A. Miftahuddin Amin, EVP & Chief Administration Officer of ParagonCorp dalam sambutannya menyampaikan tentang komitmen Paragon dalam dakwah. “Paragon Corp bukan sekadar kosmetik, tapi dibalik itu ada nilai-nilai yang melahirkan kebermanfaatan,” ujarnya.
Komitmennya terhadap dakwah di antaranya dengan memfasilitasi pemberangkat 255 dai dan daiyah juga kepulangannya. Kontribusi besar lainnya adalah pendistribusian zakat agar dapat memberdayakan umat.
Sementara itu, Prof. Dr. Waryono Abbdul Ghafur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI menambahkan, “Dai akan memberdayakan masyarakat sehingga perlu kerjasama dengan Kementerian Desa juga lembaga-lembaga lain. Banyak wilayah Indonesia yang membutuhkan intervensi.”
Waryono juga mengingatkan, “Kementerian Agama sendiri mendorong kepada lembaga amil zakat untuk tidak sekadar fokus pada pendistribusian tapi juga pendayagunaan. Selain itu program yang direncanakan memiliki irisan dengan kementerian lain khususnya kementerian desa agar apa yang dilakukan sesuai sasaran sebagaimana yang diplot oleh Kementerian Desa.”
Ketua Umum DDII, Dr. Adian Husaini, M.Si. menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh lembaga mitra atas dukungan untuk terselenggaranya kegiatan dakwah. Adian juga mengingatkan bahwa tidak ada istilah menganggur bagi para dai.
“Permintaan dai saat ini 450, tapi hanya tersedia 228. Jadi tidak ada sarjana menganggur.”
Begitu juga dalam pemenuhan finansial, lembaga ataupun dai tidak perlu khawatir, “Pak Natsir mencontohkan bagaimana melakukan program meskipun tidak ada uang. Program yang baik, insya Allah akan terselesaikan.”
Salah satu dai dewan dakwah di wilayah pedalaman yang hadir, Ustadz Sigit, beliau memberikan testimoni bagaimana harus menaklukan wilayah pedalaman di daerah Morowali. Di pegunungan Ngoyo, ia berhasil mengislamkan secara masal suku Tau Ta’a Wana yang hidupnya berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya (nomanden).
Daerah pegunungan lain yang menanti dakwah di kawasan Morowali masih banyak. Beliau berpesan bagi para dai, “Dalam dakwah, tidak perlu menawarkan Islam, tetapi penampillan dengan akhlak yang mencerminkan nilai-nilai Islam.”
Secara simbolis, dalam pelepasan ini dai yang dilepas ke pedalaman dibekali tiga hal: pertama, Al Qur’an sebagai simbol bahwa yang harus diajarkan pertama dan utama adalah Al Qur’an; kedua, bibit kelapa yang mencerminkan untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan dan bagian dari pemberdayaan; ketiga, bendera merah putih yang menyimbolkan bahwa dalam dakwah tidak hanya menyelesaikan masalah agama, tetapi juga masalah kebangsaan.
“Membangun peradaban dari pedalaman bukan mimpi, tapi tanggung jawab yang bisa diteruskan bersama. Dakwah pedalaman membutuhkan kolaborasi dan keteguhan hati,” ujar Adian.
(Ummu Ahya Gyantie/Staf Pengajar STID Mohammad Natsir Kampus Putri)