Sementara itu Gubernur Lampung H.Rahmat Mirzani Djausal ST.MM dalam Pidatonya menyampaikan bahwa Sekarang semua hal bermuara pada Politik sehingga politik sangat Berpengaruh besar pada semua lini kehidupan bermasyarakat terutama di lampung. Sementara Lampung adalah provinsi termiskin ke-4 se Sumatera padahal Lampung adalah Provinsi yang memiliki Pendapatan Asli Daerah terbesar ke 4 di Sumatera, namun karena banyak investasi dari luar dan dana yang mengalir ke luar daerah maka taraf hidup masyarakat lampung kurang berkembang oleh karena itu maka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung diharapkan mampu menjawab tantangan Tersebut. PKS menegaskan dirinya sebagai rumah rakyat memberikan ruang terbuka bagi setiap aspirasi untuk dikawal menjadi kebijakan yang nyata. Semangat ini akan mengiringi masa bakti 2025–2030, yang ditandai dengan momen penting: pengumuman resmi Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS di seluruh kabupaten/kota se-Lampung. H. Ade menegaskan arah perjuangan lima tahun ke depan. “PKS adalah rumah rakyat”. Di sini, semua aspirasi akan kita kawal dengan keberanian, keikhlasan, dan kerja nyata. Lampung adalah tanah subur, tapi butuh pengelolaan yang amanah serta kolaborasi lintas sektor. Kami akan hadir di garis depan, memastikan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas, bukan sekadar janji,” ujarnya dengan optimisme. Pernyataan ini menjadi penanda awal langkah besar PKS Lampung menuju politik yang mengutamakan pelayanan dan keberpihakan. PKS Lampung memandang masa bakti 2025–2030 sebagai momentum untuk memperkuat peran partai dalam pemberdayaan rakyat. Program yang direncanakan tidak hanya fokus pada isu-isu strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, tetapi juga mengangkat potensi lokal: memperkuat posisi petani, nelayan, pelaku UMKM, hingga mendorong inovasi generasi muda. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, komunitas, dan pelaku usaha, PKS ingin memastikan pembangunan Lampung merata dan inklusif.