Petani Lampung Bisa Mandiri dan Unggul di Pasar Global dengan Diversifikasi: Ini Solusinya!

0
16
Pengamat Pertanian Universitas Lampung, Teguh Endaryanto. Dok

Bandar Lampung — Agar petani Lampung bisa bersaing di pasar internasional, diperlukan upaya diversifikasi pertanian yang efektif. Hal ini bertujuan agar petani bisa menciptakan produk yang memiliki nilai jual yang sesuai dengan harga pasar.

Teguh Endaryanto, Pengamat Pertanian dari Universitas Lampung, menjelaskan bahwa Provinsi Lampung memiliki potensi besar untuk memajukan sektor pertaniannya melalui modernisasi. “Untuk mencapai swasembada pangan, Pemprov Lampung harus memanfaatkan potensi daerah ini. Lampung sebenarnya memiliki kemampuan untuk mandiri dalam hal pangan,” ujarnya pada Rabu, 21 Mei 2025.

Saat ini, Lampung unggul dalam sektor padi, sesuai dengan fokus Gubernur Lampung yang berupaya meningkatkan produksi padi. Namun, sektor pertanian lainnya, seperti jagung dan ubi kayu, juga memiliki potensi yang besar sebagai alternatif pendukung ekonomi petani.

Baca Juga  21 Remaja Di amankan Polisi diduga ingin Balap Liar

“Langkah pertama adalah memetakan wilayah sentra tanaman pangan seperti padi, jagung, dan ubi kayu dengan jelas. Saya yakin Pemprov Lampung sudah memahami pentingnya pemetaan ini,” tambahnya.

Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor pertanian adalah rendahnya produktivitas. Oleh karena itu, penting untuk mencari solusi guna meningkatkan hasil pertanian meski luas lahan tetap terbatas.

“Sinergi antara semua aspek pertanian, mulai dari benih hingga ketersediaan hasil yang cukup, sangat penting untuk mendorong produktivitas yang optimal,” ungkap Teguh.

Pentingnya integrasi dan sinergi antar sektor akan lebih efektif jika pemerintah memberikan dukungan pada petani untuk berinovasi, terutama dalam hal diversifikasi. Dengan demikian, petani dapat menentukan jenis tanaman atau komoditas yang lebih menguntungkan saat harga pasar berfluktuasi.

Baca Juga  Prabowo bersama Gibran resmi mendaftarkan diri ke KPU RI sebagai Capres & Cawapres

“Contohnya, petani bisa beralih ke komoditas lain atau bahkan menciptakan produk olahan dari hasil pertanian mereka. Singkong misalnya, dapat diolah menjadi tepung mocaf, bukan hanya tepung tapioka. Pemerintah perlu mencarikan pasar untuk produk olahan tersebut,” jelasnya.

Agar swasembada pangan bukan hanya menjadi wacana, dukungan pemerintah sangat penting untuk menciptakan ekosistem pertanian yang maju dan berdaya saing.

“Pemerintah memiliki banyak pekerjaan rumah jika ingin mewujudkan swasembada pangan. Namun, semangat petani untuk maju sangatlah penting dalam menciptakan ekosistem yang lebih baik,” tutup Teguh.