Netralitas TNI dalam Pemilu: Apresiasi dan Kritik dari Al Muzzammil Yusuf

0
165
Netralitas TNI
Anggota Komisi I DPR RI Al Muzzammil Yusuf

Jakarta – Dalam rapat kerja yang berlangsung pada 7 November 2023, Al Muzzammil memberikan apresiasi terhadap netralitas Panglima TNI Yudo Margono. Menurutnya, partisipasi TNI dalam Pemilu merupakan respons terhadap permintaan untuk mengamankan penyelenggaraan Pemilu. Namun, apakah netralitas tersebut benar-benar terjaga dan berdasarkan permintaan dari siapa, menjadi pertanyaan yang perlu dijawab.

Pertanyaan Kritis Mengenai Netralitas TNI

Al Muzzammil menyampaikan kekhawatiran terkait implementasi netralitas TNI. Dia mengajukan pertanyaan kritis tentang siapa yang memberikan perintah kepada TNI di pedalaman. Apakah perintah berasal dari Polri, KPU, Bawaslu, MK, atau institusi lainnya? Ketidakjelasan ini mengindikasikan perlunya pembahasan lebih lanjut mengenai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis), yang menurutnya belum didengar oleh Komisi I DPR.

Baca Juga  Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman Telah Terbukti Bersalah: Pelanggaran Etik Harus Ditindak Tegas

Mekanisme dan Tindakan Tegas

Pertanyaan selanjutnya yang diajukan Al Muzzammil berkaitan dengan mekanisme yang akan diterapkan TNI dalam menindak tegas prajurit TNI dan PNS yang terlibat dalam politik praktis. Hal ini merujuk pada peran TNI dalam menjaga keseimbangan di tengah gejolak politik, terutama melihat potensi ketidaknetralan di media sosial.

Usulan Pembentukan Panja Pengawasan Netralitas TNI

Rapat tersebut menghasilkan usulan pembentukan Panitia Khusus (Panja) untuk mengawasi sejauh mana TNI dapat membuktikan netralitasnya dalam Pemilu. Hal ini mencerminkan keinginan untuk memastikan bahwa peran TNI tidak hanya bergantung pada permintaan dari satu institusi, seperti Polri. Komisi I DPR berharap agar panja dapat memberikan pengawasan yang cermat dan mendalam.

Baca Juga  200 Warga Desa Bakti Rasa, Sragi Lampung Selatan Ikuti Sosialisasi 4 Pilar MPR RI

Harapan ke Depan

Al Muzzammil menyampaikan harapannya bahwa Panglima TNI yang baru, jika terjadi pergantian, dapat melanjutkan peran yang telah dilakukan oleh para pendahulunya. Mengingat kompleksitas konstelasi politik yang melibatkan capres dan cawapres, menjaga netralitas TNI menjadi ujian berat. Namun, Komisi I DPR berdoa agar Panglima TNI yang baru dapat melanjutkan upaya dalam menjaga stabilitas dan netralitas di tengah dinamika Pemilu.