Lampung, Wawaimedia_Musyawarah Daerah (Musyda) ke-5 Muhammadiyah-’Aisyiyah Lampung Timur dan ke-6 Nasyiatul ‘Aisyiyah Lampung Timur telah secara resmi dimulai pada Sabtu, 27 Mei 2023 di Sekampung Udik, Lampung Timur.
Acara pembukaan Musyda tersebut dihadiri oleh Ketua PWM Lampung, Prof. Dr. Sudarman, MA, dan Bupati Lampung Timur, H. M Dawam Rahardjo, M. Si. Musyda direncanakan akan berlangsung hingga Ahad, 28 Mei 2023. Musyda merupakan forum penting untuk merefleksikan serta memperbarui semangat gerak persyarikatan di Daerah/Kabupaten tersebut. Kepemimpinan kolegial yang telah berjalan dengan sukses harus terus ditingkatkan dan dilanjutkan. Tantangan ke depan semakin kompleks dan berat, sehingga Muhammadiyah Lampung Timur harus tetap solid dan menjadi barometer kemajuan persyarikatan secara nasional.
Pada pembukaan acara, Prof. Dr. Sudarman, MA, menyampaikan empat pesan penting kepada seluruh anggota Muhammadiyah Lampung Timur, yaitu :
1. Pentingnya Indonesia menjadi negara yang kuat karena diwarisi oleh para pejuang hebat. Pasca kemerdekaan, Indonesia dijaga oleh tentara Indonesia dan seluruh masyarakat yang bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Tiga agenda utama Musyda meliputi penyampaian dan persetujuan laporan pertanggungjawaban, pembahasan dan persetujuan program kerja lima tahun mendatang, serta pemilihan pengurus daerah untuk memajukan Muhammadiyah Lampung Timur pada periode lima tahun mendatang. Dalam pemilihan pimpinan, Muhammadiyah mengutamakan kepribadian yang sesuai dengan karakter Muhammadiyah, baik itu dari kalangan tua maupun muda. Generasi muda harus banyak belajar dari yang tua, sementara yang tua dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada yang muda agar tercipta pemimpin-pemimpin generasi berikutnya dalam persyarikatan.
3. Muhammadiyah tidak memiliki keterkaitan organisatoris dengan partai politik manapun dan tidak terlibat dalam politik praktis. Namun, warga Muhammadiyah diimbau untuk mengikuti setiap tahapan dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang dan menggunakan hak suara mereka dengan baik, tanpa golongan putih (golput).
4. Terkait dengan Moderasi Beragama, Muhammadiyah menjelaskan bahwa moderasi adalah nilai yang melekat dalam persyarikatan sejak awal berdirinya. Contohnya, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia menerima siswa dan mahasiswa dari berbagai agama dengan persentase yang signifikan. Dengan demikian, moderasi beragama dalam Muhammadiyah tidak perlu diragukan lagi. Sebagai refleksi terkait moderasi beragama tersebut, Prof Dr. Sudarman, MA, telah merefleksikan nilai-nilai tersebut ke dalam sebuah buku berjudul “Moderasi Beragama”.
Melalui Musyda ini, Muhammadiyah Lampung Timur menyadari bahwa peran mereka sangat penting dalam menjaga semangat persyarikatan dan memperkuat peran Muhammadiyah sebagai gerakan yang mendorong kemajuan dan keunggulan di tingkat nasional. Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat antara generasi muda dan tua, Muhammadiyah Lampung Timur akan terus bergerak maju dan melanjutkan warisan perjuangan para pendahulunya untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Pembukaan Musyda Lampung Timur dimeriahkan dengan acara pementasan seni dari TK/PAUD, SMP, MTs, SMA Muhammadiyah, Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM), dan kepanduan Hizbul Wathan (HW). Di luar arena Musyda diselenggarakan acara pendamping, yaitu bagi-bagi 1500 mangkok bakso gratis, 1500 cup es teh gratis, pengobatan gratis, cek kesehatan gratis, donor darah, dan bazar lainnya. Seluruh agenda acara Musyda berlangsung secara khidmat dan meriah, ditutup dengan launching buku 88 Perintah Allah untuk Orang Beriman karya Drs. Budi Suhermanto.