Bandarlampung – Urban farming adalah konsep yang memberdayakan masyarakat perkotaan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga mereka sendiri dengan menanam beragam sumber makanan di lahan terbatas. Hal ini sejalan dengan salah satu program unggulan dari Komunitas Ayo Menanam Indonesia (KAMI). Dalam upaya memberikan pembekalan tentang urban farming, KAMI menggelar pelatihan urban farming mulai dari hulu sampai hilir bagi kelompok wanita tani (KWT) dan para pegiat menanam di Bandar Lampung.
Pelatihan Urban Farming: Misi untuk Menciptakan Perubahan
Pada Sabtu, 21 Oktober 2023, tidak kurang dari 75 peserta, yang didominasi oleh ibu-ibu KWT dari Kecamatan Kedaton, IWABRI, dan para pegiat menanam, memadati Kebun KAMI yang terletak di Jl. Danau Toba No.44-30, Surabaya, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung tempat pelatihan digelar.
Visi Urban Farming Menurut Muhamad Soleh
Menurut Muhamad Soleh, selaku Ketua KAMI, pelatihan urban farming ini direncanakan akan diadakan sebanyak 6 kali di beberapa lokasi di Bandar Lampung. “Pelatihan Urban Farming ini akan ada di laksanakan di kecamatan Kedaton, Rajabasa, Kemiling, Tanjung Karang Barat, Sukabumi-Sukarame, dan Tanjung Senang. Dan kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara KAMI dengan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, mulai 21 Oktober ini hingga akhir November 2023 dengan target peserta sebanyak 400 orang,” terang Soleh.
Dukungan Dari Pemerintah dan Anggota DPRD
Acara pembukaan pelatihan ini dihadiri oleh Kadis KPTPH Provinsi Lampung yang diwakili oleh Ibu Amalia Rizkiyanti, S.Si, M.M, Anggota DPRD Provinsi Lampung Ade Utami Ibnu, S.E., Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, dan Ketua Wilayah Bandar Lampung IWABRI. Sebelum membuka acara pelatihan, Ibu Amel, sapaan akrabnya, menyatakan sangat bahagia dan bangga bisa hadir dalam acara ini. Dia berharap semangat urban farming akan terus tumbuh dan berkembang sehingga keterpenuhan pangan yang aman dan beragam bagi keluarga bisa tercapai.
Semangat Pegiat Menanam
Bang Ade, sapaan akrabnya, menceritakan bahwa dirinya merupakan salah satu pegiat menanam, dimana beliau mengaku memiliki beberapa tanaman buah di rumahnya dan sudah menikmati buahnya. Dia juga sangat mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan oleh KAMI dalam memotivasi masyarakat untuk gemar menanam. “Sejatinya semua manusia punya hutang kepada alam, yaitu hutang oksigen yang harus dibayar dengan menanam tanaman,” pungkas Ade.
Materi Pelatihan Urban Farming
Beberapa materi pelatihan yang disampaikan pada pelatihan ini yaitu:
1. Kebijakan Pemanfaatan Pekarangan Melalui Urban Farming
Pelatihan membahas pentingnya kebijakan dalam memanfaatkan pekarangan untuk urban farming, sehingga masyarakat dapat memaksimalkan lahan terbatas mereka.
2. Teknik Dasar Budidaya Tanaman Sayuran di Lahan Terbatas
Peserta pelatihan diajarkan tentang teknik dasar budidaya tanaman sayuran dalam lahan terbatas, termasuk penanaman, perawatan, dan pengendalian hama.
3. Perlakuan Panen Pasca Panen
Materi mengenai perlakuan pasca panen sangat penting agar hasil panen dapat disimpan dengan baik dan tidak terbuang sia-sia.
4. Pemasaran Hasil Produk
Peserta pelatihan juga diajarkan bagaimana memasarkan hasil produk pertanian mereka, sehingga mereka dapat menghasilkan pendapatan dari urban farming.
5. Kolaborasi dengan Narasumber
Materi pelatihan diberikan oleh narasumber yang berkompeten dari Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, dan KAMI. Ini memberikan wawasan yang beragam dan mendalam kepada peserta.
Masyarakat yang Semakin Siap dalam Pertanian Perkotaan
Dengan pelatihan ini, diharapkan peserta memiliki bekal dalam pertanian perkotaan mulai dari hulu hingga hilir. Ini adalah langkah nyata dalam mengembangkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga mereka sendiri di tengah keterbatasan lahan di perkotaan.
Menanam Harapan di Lahan Terbatas
Disela acara pelatihan, juga dilaksanakan penanaman sayuran secara simbolis oleh tamu undangan dan peserta pelatihan. Pemberian bingkisan sarana menanam berupa pupuk, aneka benih, dan polybag kepada KWT menjadi simbol komitmen untuk terus menanam harapan dalam lahan terbatas.
Menurut bu Yuni, ketua KWT Melati Jaya 10 yang merupakan salah satu peserta, “Terimakasih kepada KAMI atas pelaksanaan kegiatan pelatihan ini. Semoga kedepan KWT yang ada di Kecamatan Kedaton khususnya bisa lebih maju dan semangat dalam penerapan urban farming di lokasi tempat tinggalnya.”