Site icon Informasi Berita Rujukan Masyarakat Lampung

Mahasiswa Agribisnis Unila “Nginep” di Desa Sukadadi! Belajar Langsung Jadi Petani Selama Seminggu

Pesawaran – Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) kembali menggelar Program Homestay, sebuah kegiatan lapangan yang bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa dengan kehidupan dan ekosistem pertanian di pedesaan. Kegiatan ini berlangsung pada Hari Senin sampai Jumat , 27 Januari – 1 Februari 2025 di Desa Sukadadi, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran dan diikuti oleh 175 mahasiswa tahun pertama.

Sebanyak 54 kelompok mahasiswa ditempatkan di rumah 54 induk semang yang tersebar di 10 dusun di Desa Sukadadi. Mahasiswa akan belajar langsung dari masyarakat mengenai sistem pertanian, agribisnis, serta kehidupan sosial-ekonomi petani.

Ketua Panitia Homestay Ibu Lina Marlina, S.P., M.Si., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Praktik Pengenalan Pertanian (1 SKS – 0-1) dan menjadi agenda rutin dalam kurikulum Agribisnis FP Unila. “Mahasiswa diharapkan dapat merasakan langsung bagaimana kehidupan petani, memahami tantangan mereka, serta menggali peluang dalam dunia agribisnis yang bisa menjadi inspirasi bagi mereka ke depannya,” ujarnya.

Sebelum berangkat ke lokasi homestay, mahasiswa dilepas secara resmi oleh Wakil Dekan I FP Unila, Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.S., di halaman Gedung Serba Guna (GSG) Unila pada Senin pagi, 27 Januari 2025. Dalam sambutannya, Prof. Purnomo menegaskan pentingnya program ini dalam membentuk pemahaman mahasiswa terhadap sektor pertanian di tingkat akar rumput.

Ketua Jurusan Agribisnis, Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa program Homestay ini merupakan bagian dari strategi pembelajaran berbasis pengalaman. “Mahasiswa harus dapat belajar langsung dari masyarakat tani, memahami kondisi sosial-ekonomi mereka, serta menghargai proses produksi pertanian yang menjadi bagian dari ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.

Setibanya di Desa Sukadadi, mahasiswa disambut dengan hangat di Aula Balai Desa oleh Kepala Desa Sukadadi, Bapak Heru Maryoto, beserta perangkat desa dan kepala dusun. Dalam sambutannya, perangkat desa menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memahami dan mengembangkan sektor pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan.

Sebelum turun ke desa, mahasiswa telah mendapatkan pembekalan intensif mengenai Teknik interaksi dengan masyarakat desa, Sistem agribisnis dan dinamika pertanian desa, Panduan wawancara dengan petani menggunakan kuesioner, dan Tata tertib selama homestay agar dapat beradaptasi dengan baik.

Dalam keterangan persnya, selama homestay mahasiswa akan terlibat dalam berbagai kegiatan, antara lain Observasi dan interaksi langsung dengan petani untuk memahami pola pertanian dan tantangan yang mereka hadapi, kegiatan bertani di sawah seperti menanam dan merawat tanaman padi, mengenal sistem budidaya hortikultura, termasuk cabai dan bawang merah serta diskusi kelompok dan penyusunan laporan terkait kondisi agribisnis di desa.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga mengalami sendiri proses produksi pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi desa.

Desa Sukadadi memiliki potensi pertanian yang sangat beragam, yang menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat, antara lain:

Padi sawah sebagai komoditas utama, Cabai dan bawang merah, yang menjadi tanaman hortikultura unggulan, Durian, kemiri dan petai, sebagai produk perkebunan dengan nilai ekonomi tinggi., Tanaman pangan dan hortikultura lainnya yang mendukung keberlanjutan sektor pertanian di desa.

Selain sektor pertanian, Desa Sukadadi juga memiliki potensi agroindustri yang berkembang di berbagai dusun, seperti:
Agroindustri tahu, Agroindustri tempe, Agroindustri penggilingan padi, Agroindustri pembubutan ayam broiler, Agroindustri pemecahan kemiri

Keberadaan agroindustri ini memperkaya pengalaman mahasiswa dalam memahami rantai pasok pertanian dari hulu ke hilir.

Program Homestay ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik tetapi juga menjadi media pembelajaran sosial bagi mahasiswa, membentuk keterampilan interpersonal, serta memperkuat kepedulian terhadap sektor pertanian nasional. Dengan berakhirnya kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan perspektif baru tentang tantangan dan peluang di dunia agribisnis yang bisa mereka kembangkan di masa depan.

Exit mobile version