Magetan – Sebuah foto yang menampilkan sejumlah santriwati membawa senjata airsoft gun dan mengenakan rompi anti peluru menjadi viral di media sosial. Setelah penyelidikan, diketahui bahwa foto tersebut diambil di Pondok Pesantren Baitul Quran Al Jahra Magetan, Jawa Timur.
Para santriwati membawa airsoft gun dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2023-2024. Pihak pondok berencana menjadikan kegiatan tersebut sebagai salah satu ekstrakurikuler.
Adapun senjata airsoft gun yang ada dalam foto tersebut merupakan milik sebuah lembaga yang digunakan untuk melakukan pelatihan menembak di dalam pondok.
Ketua Harian Yayasan Pondok Pesantren Baitul Quran Al Jahra Magetan, Isgiyanto, meminta maaf atas tersebarnya foto tersebut, karena dianggap telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
“Kami ingin mengajukan klarifikasi terkait kejadian ini.”
“Kegiatan yang terlihat dalam foto tersebut sebenarnya merupakan simulasi kegiatan ekstrakurikuler yang direncanakan akan dilaksanakan di pondok pesantren,” ujar Isgiyanto pada Senin (31/7/2023).
Ia menambahkan, setelah memperhatikan dinamika dan perkembangan situasi, serta mempertimbangkan dampak viralnya kegiatan tersebut, pihak pondok memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatan tersebut sebagai bagian dari ekstrakurikuler.
“Pihak pondok ingin mengklarifikasi bahwa itu hanya kegiatan eksibisi, yang dilakukan oleh lembaga profesional dari Surakarta, Jawa Tengah.”
Sebelumnya, Isgiyanto telah menyatakan bahwa ekstrakurikuler menembak merupakan inovasi yang bertujuan untuk mengembangkan konsentrasi para santriwati.
“Pondok pesantren kemudian memilih airsoft gun karena dianggap dapat meningkatkan konsentrasi dalam menentukan target, yang sejalan dengan kecermatan dalam menghafal Al Quran,” tambahnya.