Bandar Lampung — Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Lampung secara resmi membuka kegiatan Daurah Marhalah 3 atau Leadership National 3, yang menjadi jenjang pembinaan kepemimpinan tertinggi dalam struktur kaderisasi KAMMI. Acara ini mengusung tema: “Kontribusi Muslim Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Kegiatan grand opening yang berlangsung di Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Lampung ini dihadiri oleh Staf ahli gubernur bidang pemerintahan hukum dan politik Ganjar Jationo, SE. M. AP, Ketua Keluarga Alumni KAMMI Lampung H.Handrie Kurniawan, S.E,. M.IP,Ketua-ketua Cipayung, BEM, FSLDK, GK dan Kader-kader KAMMI Se-lampung. perwakilan kader KAMMI dari berbagai daerah serta para tokoh organisasi.
“penyampaian apresiasi yg tinggi kepada KAMMI yang telah mengadakan pelatihan ini, Pemprov Lampung meyakini generasi muda akan terlahir dari pelatihan kepemimpinan seperti ini, kami berharap kader kader KAMMI akan mengambil estafet kepemimpinan di masa depan.” Ujar Ganjar Jationo selaku staff ahli pemerintahan.
“KAMMI sebagai organisasi mahasiswa, tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah agar ada check and balance. KAMMI mesti menjadi bagian dari penyehatan demokrasi, agar proses dan prosedur demokrasi berjalan baik.” Ucap Handrie Kurniawan selaku KA KAMMI Lampung.
Daurah Marhalah 3 bertujuan membentuk kader-kader strategis yang siap berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa dengan nilai-nilai keIslaman dan kenegaraan yang kuat.
“Tema ini kami angkat sebagai bentuk komitmen KAMMI dalam menyiapkan kader yang tidak hanya cakap secara intelektual dan spiritual, tetapi juga siap mengambil peran dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045,” ujar Habib Ketua KAMMI Lampung
Leadership National 3 ini dirancang dengan kurikulum yang mencakup aspek kepemimpinan strategis, manajemen organisasi, pemikiran kenegaraan, serta simulasi pengambilan keputusan dalam konteks kebangsaan. Daurah ini juga menjadi ruang konsolidasi ide dan visi kader-kader terbaik KAMMI dari seluruh Indonesia.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan dengan rangkaian materi, diskusi, dan pelatihan intensif yang melibatkan narasumber nasional dari kalangan akademisi, aktivis, hingga tokoh masyarakat.