Dia menambahkan bahwa media tersebut “menghasut untuk melawan Israel” dan “mencekoki” warga Arab Israel serta orang-orang yang berada di Otoritas Palestina.
Al Jazeera, yang memiliki kantor dan tim koresponden di Israel, termasuk dalam liputannya mengenai Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 29.000 orang sejak 7 Oktober.