Acara ini dihadiri oleh puluhan guru dari berbagai tingkatan, mulai dari SD hingga SMA, yang datang untuk mendapatkan pembekalan. Fikri menyoroti banyaknya tantangan yang dihadapi pendidik di era digitalisasi. Tanpa persiapan yang memadai, ia memperingatkan, para pendidik berisiko menjadi tidak produktif.
Oleh karena itu, Fikri menegaskan pentingnya mempersiapkan guru, termasuk dalam hal penguasaan teknologi digital.
“Guru adalah aktor kunci dalam pendidikan. Jika gurunya paham dengan masalah digital, maka ia bisa menggunakannya, termasuk menjawab kebutuhan para siswanya,” ungkapnya.
Fikri juga menambahkan bahwa digitalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Ia mengapresiasi langkah pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang mengeluarkan kebijakan melarang siswa bermain gim tertentu. Langkah ini dinilai sebagai upaya maju dalam menyaring dampak negatif digitalisasi bagi pelajar.