Hal ini menjadi menarik karena pasca-Muktamar Lampung lalu PKB dan PBNU memanas. PBNU menyatakan secara tegas akan menjaga diri dari politik praktis dan tidak akan mengusung kadernya dalam perhelatan politik praktis apapun, termasuk dalam Pilpres 2024 mendatang terkhusus PKB melalui Gus Yahya pada acara Puncak Harlah ke-49 PPP di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam pada Ahad (27/3/2022) menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) pada dasarnya merupakan milik semua orang. “Itu adalah realita. Memang milik semua orang, tidak ada satu pun yang secara realistis punya kapasitas untuk mengklaim NU,” kata Gus Yahya saat memberikan tausiyah di lokasi.
Dan belakangan hubungan itu kembali memanas menanggapi pernyataan Pengasuh Pesantren Denanyar KH Abdussalam Shohib terkait baliho Erick yang memicu saling sindir dan saling balas pernyataan antara pengurus PBNU dan elite PKB.