“Saya balik lagi dan bertemu dengan pedagang itu,” kata Iqbal.
Berawal dari perang omongan hingga terpancing emosi.
“Jadi saya itu parkir tidak langsung marah-marah, tapi kami perang omongan dulu,” kata Iqbal.
Iqbal menjelaskan, pedagang itu tidak bisa diam dan dirinya kepancing emosi hingga terjadi pemukulan terhadap pedagang tersebut.
“Saya tahu aturan sebagai PNS, saya parkir sebentar saja dan ini jalan umum dan tidak menutupi banget,” kata Iqbal.
Pedagang itu mengatakan, bagaimana kalau ada orang banyak. Pedagang tersebut juga mengatakan, kalau urusan rumah sakit tidak sebentar, pasti lama.
“Saya ini tidak kemana-mana, saya parkir juga kan nunggu orang, dan saya akhirnya terpancing emosi hingga terjadilah keributan tersebut,” jelas Iqbal.
“Saya ini tidak mungkin arogan pukul orang kalau tidak ada sebabnya, tapi saya ini menunggu orang dengan membawa map surat kronologisnya,” kata Iqbal.
“Pada saat itu posisi saya juga capek, memang dari kantor panas dingin saya sakit kepala minum obat Paracetamol,” kata Iqbal.
“Saya salah marah-marah itu dan apa boleh buat, dan itu kronologisnya,” kata iqbal.
Iqbal mengatakan, ke depan pasti akan ada permintaan maaf.
“Saya sudah mau dimediasi tapi ternyata dia (pedagang) itu membuat laporan di Polsek Tanjungkarang Timur, dan siapa yang gak mau damai,” kata Iqbal.
“Saya berusaha untuk damai, saya datang jam 16.00 WIB kemarin sore, tapi korban datang ke Mapolsek Tanjungkarang Timur setelah Magrib untuk dimediasi,” kata Iqbal.
“Kalau orang marah kan lupa dan kejadian itu spontanitas saja, jadi itu faktanya dan kalau dari hukum saya salah,” kata Iqbal.
Ia mengatakan, batang besi itu merupakan kunci stir dan dipukulkan pojok tiang baja ringan.