Ia menuturkan, staf yang kecelakaan itu minta surat kronologi untuk diklaim asuransi, karena sorenya langsung dioperasi.
“Tapi staf saya bilang pulang saja, nanti di ojek online saja untuk surat kronologi tersebut,” kata Iqbal.
Ia mengatakan, pada saat menelepon rupanya stafnya tersebut sudah di ruang operasi dan diantar orangtunya.
“Saya bilang ke staf saya, saya antar saja bu surat kronologinya tersebut dan saya antar ke RS Graha Husada sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Iqbal.
“Pada saat itu saya masuk perkiraan RS Graha Husada penuh dan langsung saya keluar, kasih slip ke petugas parkir tapi tidak bayar hanya dikasih slipnya saja,” kata Iqbal.
“Saya telepon staf saya itu, saya bilang kalau saya tidak dapat parkir. Trus staf saya itu bilang ‘bapak saya saja nanti yang turun’ untuk menemui saya di bawah,” kata Iqbal.
Ia menerangkan, kemungkinan bapak dari staf ini sedang siap-siap atau mungkin habis dari salat Ashar.
“Pada saat itu posisi saya sudah parkir di depan penjual martabak tersebut, saya belum keluar mobil dan mau buka pintu mobil tiba-tiba tukang parkir ‘pak-pak jangan di sini parkirnya,'” kata Iqbal.
Iqbal menjelaskan,bahwa hanya sebentar saja untuk menunggu orang dari dalam RS Graha Husada.
“Saya itu cuma mau kasih surat kronologisnya ini dan setelah itu berniat untuk pulang ke rumah,” kata Iqbal.
“Omongan saya banyak dan pedagang martabak itu protes terus,” kata Iqbal.
Lalu ada petugas parkir juga bilang bisa di tempat lain saja parkirnya.
“Di sana juga jalan umum, dan saya sebentar saja hanya kasih surat kronologinya ini saja,” kata Iqbal.
“Saya posisinya menunggu di jembatan dekat pedagang martabak, tapi pedagang tersebut ngoceh terus. Saya akui kepancing omongan, dia ngomong saya ngomong dan saya ngomong dia ngomong juga,” kata Iqbal.
“Kemudian bapak dari staf saya datang menemui saya dan akhirnya saya serahkan surat kronologinya itu,” beber Iqbal.