Alasan Almuhery, banyak kader PD Lampung yang prihatin terhadap kinerja Ketua DPD PD Edy Irawan Arief. “Ini semata sikap kader yang cinta kepada partai ini,” ujarnya.
Bisa bayangkan, katanya, partai sebesar ini calon legislatif di tingkat provinsi baru mencapai kisaran 20 persen dari jumlah kursi di Gedung Dewan tersebut. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan ketuanya dalam mengelola partai, ujarnya.
Belum lagi, kata Almuhery, banyak kader potensial yang mundur dan hijrah ke partai lain, sebut saja Yoserizal penghantar 3 periode PD sebagai “kings maker” Kabupaten Lampung Utara yang kemudian bergeser ke Partai Gerindra dan diikuti hampir 80 persen kadernya.
Yandri Nazir yang cukup terbukti memiliki basis massa dengan mampu mempertahankan empat periode anggota DPRD Lampung, Martha yang pernah menjadi anggota DPRD Lampung mewakili perempuan yang kini nyaleg di PAN.
Belum lagi Hevzon yang jabatan terakhirnya bendahara umum PD Lampung Timur hengkang ke Partai Gerindra, ujar Almuhery.