Jakarta (27/05) — Pasca kebakaran di Unit Distilasi Minyak Mentah IV (CDU), kilang Pertamina Balikpapan (unit pengolahan: RU V Balikpapan), Kalimantan Timur, pada Sabtu (25/5) yang berhasil dipadamkan sekitar pukul 7.30 WITA, Mulyanto, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, menekankan pentingnya Pertamina merawat kilang-kilangnya dengan baik sebagai bagian dari manajemen risiko kilang.
“Kami menegaskan perlunya kilang-kilang minyak ini dirawat dengan baik, mengingat kompleksitas dan usia kilang yang semakin tua. Hal ini penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa yang akan datang,” ujar Wakil Ketua FPKS DPR RI tersebut.
Mulyanto meminta Pemerintah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab kebakaran kilang tersebut guna mengendalikan risiko dan mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang.
Sebagai langkah mitigasi, penelitian penyebab kebakaran kilang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk kepolisian, konsultan internasional, konsultan BPPT, dan tim teknis internal Pertamina.
Menurut Mulyanto, meskipun Pertamina telah mengangkat Anggota Direksi khusus untuk manajemen risiko sejak 31 Januari 2024, namun insiden kebakaran masih terjadi.
“Masalahnya bukan hanya pada penelitian penyebab kebakaran atau keberadaan direktorat manajemen risiko khusus. Yang terpenting adalah implementasi program mitigasi risiko secara menyeluruh melalui audit, pengawasan, pengendalian, pemeliharaan, dan perawatan kilang beserta infrastrukturnya,” ungkapnya.
Mulyanto khawatir program tersebut tidak dijalankan dengan baik oleh Pertamina, mengingat kompleksitas kilang yang semakin tua dan memerlukan anggaran yang besar.
“Selain itu, banyak kilang atau depo Pertamina yang berdekatan dengan pemukiman penduduk seperti di Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta, atau di Makassar, Sulawesi Selatan. Ini memiliki potensi risiko yang besar,” tandasnya.