Diagnosis dan klasifikasi sperma sering kali menjadi sulit dan mahal, sehingga jarang dilakukan oleh pasien.
Namun, penelitian Aristoteles berhasil mengembangkan sebuah sistem berbasis Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) yang dapat membantu dokter dalam mengklasifikasi sperma. Diharapkan, hasil penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dalam memecahkan berbagai masalah infertilitas.
Prof. Admi Syarif, selaku Promotor dan Dosen di Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila, menyatakan, penelitian tentang implementasi AI dalam bidang kesehatan telah memberikan dampak signifikan, terutama dalam dunia medis.
“Promovendus ini sangat luar biasa dengan masing-masing telah menghasilkan tiga karya tulis yang dipublikasikan (submitted/accepted) pada jurnal-jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus dan konferensi internasional,” ujar Admi Syarif.
Promovendus mengimplementasikan kecerdasan buatan berbasis YOLO untuk klasifikasi sperma manusia. Penelitian ini memiliki keunggulan, di antaranya kemampuan kecerdasan buatan dalam mengklasifikasi kualitas sperma dari data video atau gambar.