Wawaimedia- Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, atau yang dikenal sebagai Timnas Amin dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, mengapresiasi film dokumenter “Dirty Vote” yang menyoroti berbagai kecurangan dalam Pemilu 2024.
Iwan Tarigan, Juru Bicara Timnas Amin, menyatakan bahwa film tersebut menjadi sumber pengetahuan penting bagi masyarakat tentang politik di Tanah Air. Ia menekankan bahwa film ini memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai bagaimana politisi yang tidak beretika mempermainkan demokrasi demi kepentingan pribadi, keluarga, dan kelompoknya.
Menurut Iwan, film tersebut secara jelas mengungkap kecurangan yang terjadi selama proses Pemilu 2024. Dia meyakini bahwa kecurangan tersebut tidaklah terjadi secara spontan, melainkan telah direncanakan dengan baik dan melibatkan banyak pihak, yang memiliki kekuasaan dan akses terhadap sumber daya besar.
Iwan juga menyerukan agar masyarakat menghukum orang-orang yang bertanggung jawab atas kecurangan tersebut, serta menyelamatkan demokrasi dan Indonesia dari praktik politik yang kotor dan tidak etis.
Sementara itu, Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menganggap bahwa film dokumenter ini memiliki nilai positif untuk pendidikan politik masyarakat. Menurutnya, kritik terhadap film tersebut harus dijawab dengan kritik yang seimbang, dan tidak ada alasan untuk merasa tersinggung atau emosional terhadapnya.
Todung juga menegaskan bahwa penggunaan hukum atau kriminalisasi terhadap film tersebut tidak diinginkan, karena hal tersebut dapat meredam kreativitas dan demokrasi. Menurutnya, kekuatan bangsa Indonesia terletak pada demokrasi, dan itulah yang harus dijaga keberadaannya ke depan.