Jakarta – Pencapaian serapan anggaran hingga akhir 2023 mencapai 100,2%, melebih target sebelumnya dari alokasi Perpres 75/2023 dinilai tidak menjamin kualitas anggaran baik.
Tingkat pertumbuhan ekon omi triwulan IV dan keseluruhan tahun 2023 merefleksikan keresahan. Triwulan III 2023 hanya tumbuh 4,94%, mengindikasikan perlambatan.
Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati, menilai peningkatan signifikan serapan anggaran disebabkan oleh program bansos yang besar. Belanja Rp533 triliun dalam tiga minggu terakhir diduga sebagian besar untuk bansos.
Anis menyampaikan kekhawatiran bahwa lonjakan dana bansos tidak akan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Pengambil kebijakan dianggap kurang mengeksplorasi alternatif produktif.
Anis mendorong pemerintah untuk menyalurkan bansos secara transparan dan adil. Kekhawatiran akan penyalahgunaan dana bansos menjelang Pemilu 2024 harus diatasi dengan transparansi dan partisipasi masyarakat.
Meskipun serapan belanja mencapai 100,2%, defisit APBN 2023 mencapai Rp347,6 triliun. Ada kekhawatiran terkait pemenuhan alokasi anggaran dan dampaknya terhadap kondisi fiskal.
Anis menegaskan bahwa politisasi bansos menjelang Pemilu 2024 berpotensi merugikan. Masyarakat diimbau melaporkan kecurangan dan pelanggaran prosedur terkait penyaluran bansos.