Site icon Informasi Berita Rujukan Masyarakat Lampung

Puskesmas Pujokerto Gencar Edukasi Masyarakat Untuk Percepat Penanganan Stunting

Lampung Tengah, Wawaimedia_ Mempercepat penanganan dan pencegahan, Stunting Puskesmas Pujokerto kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, gencar melakukan edukasi ke kader posyandu, kader pembangunan manusia (KPM) dan ibu hamil diseluruh kampung yang berada di wilayah kerja puskesmas Pujokerto.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk peringatan Hari Gizi Nasional di tahun 2023. Edukasi di sampaikan oleh staff puskesmas Pujokerto terdiri dari Anita F selaku PJ KIA, Tristhya Suci dan Devira selaku Ahli Gizi serta Andreas dan Irchas selaku promotor kesehatan, serta seluruh bidan desa yang terlibat.

Selama 6 hari staff Puskesmas Pujokerto turun ke setiap kampung, dimulai dari kampung Pujobasuki, Pujoasri, Untoro, Notoharjo, Pujokerto dan Pujodadi. Selain edukasi, terdapat Evaluasi posyandu mulai dari kunjungan ibu hamil sampai proses pelaporan, Sosialisasi GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan juga diselingi dengan Ice Breaking untuk menyegarkan suasana kegiatan.

Drg. Dwi Suryaningsih selaku kepala puskesmas mengatakan bahwa program penanganan dan pencegahan stunting menjadi salah satu program yang harus didukung oleh semua pihak baik lintas program maupun lintas sektor, beliau secara langsung menyatakan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh aparatur kampung yang telah membantu berjalannya acara tersebut .

Pentingnya pencegahan stunting sedini mungkin yang dimulai dari remaja dan ibu hamil merupakan kunci utama penurunan angka stunting terutama di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto.

menurut Tristhya Suci, Ahli Gizi Puskesmas Pujokerto, terkait stunting ini memiliki dampak yang serius pada anak yaitu dampak jangka pendek, diantaranya adalah daya tahan tubuh balita rendah sehingga rentan sakit, selain itu dapat menghambat pertumbuhan saraf balita sehingga fungsi kognitif menurun, dan perkembangan motorik lebih lambat. Jika sudah seperti itu kecerdasan anak dikemudian hari juga menjadi berkurang.

Sedangkan menurut Anita selaku pemegang program KIA menyatakan berat badan lahir rendah (BBLR) penyumbang angka stunting,hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu saat hamil, Pola asuh dan juga ibu tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Melalui Edukasi ini diharapkan muncul ide-ide segar dari peserta sehingga
diharapkan seluruh elemen yang terlibat dapat bekerjasama secara maksimal dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting.

Exit mobile version