Wawaimedia – Pengamat politik, Ujang Komarudin, mengungkapkan pandangannya terkait upaya Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, yang disebut ingin melibatkan pihak Yahudi dalam pencapresan dirinya pada Pemilu 2024 mendatang. Ujang Komarudin merespons artikel yang dimuat oleh surat kabar The Jerusalem Post yang mengklaim bahwa Prabowo Subianto menjadi aktor utama dalam upaya normalisasi hubungan Israel-Indonesia.
Menurut Ujang, hubungan antara orang-orang Indonesia dan Israel telah berlangsung lama, dan ada kepentingan politik di balik upaya normalisasi hubungan tersebut. Ujang juga menyebut bahwa Prabowo mungkin memerlukan dukungan politik dari Amerika, yang dianggapnya dikuasai oleh pihak Yahudi, untuk mencapai tujuan pencapresan.
Ujang menyatakan bahwa upaya Prabowo untuk menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia mungkin akan sia-sia. Meskipun Indonesia telah menolak menormalisasi hubungan dengan Israel sebelum tercapainya two-states solution dengan Palestina, Ujang menekankan bahwa hubungan Prabowo secara personal dengan orang-orang Israel masih mungkin terjalin dengan baik.
Namun, Ujang juga menyatakan bahwa upaya Prabowo ini dapat berdampak buruk bagi citra dan popularitasnya di mata masyarakat Indonesia. Karena mayoritas penduduk Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dan menganggap Israel sebagai penjajah, upaya normalisasi hubungan dengan Israel dapat menyebabkan penurunan simpati terhadap Prabowo Subianto.
Pengamat politik ini berpendapat bahwa dampak dari hubungan Prabowo dengan Israel akan menciptakan citra negatif di mata publik Indonesia.
Penjelasan Ujang Komarudin ini muncul setelah pemberitaan tentang upaya normalisasi hubungan antara Prabowo Subianto dan Israel, yang memicu reaksi beragam di masyarakat.
- “Selama ini hubungan orang-orang Indonesia dengan Israel sudah lama berlangsung. Karena orang-orang Indonesia itu punya kepentingan politik untuk nyapres dan lain-lain. Butuh dukungan politik dari Amerika dan kita tahu Amerika dikuasai oleh Yahudi (orang-orang Israel),” kata Ujang.
- “Dampaknya Prabowo akan dicitrakan negatif di mata publik Indonesia. Karena rakyat Indonesia menganggap Israel itu penjajah, dan rakyat Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.
Sementara upaya normalisasi hubungan diplomatik Israel-Indonesia masih menjadi perdebatan, pandangan Ujang Komarudin memberikan sudut pandang yang berbeda terkait masalah ini dalam konteks politik Indonesia.