JAKARTA— Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, menegaskan pentingnya pelestarian budaya sebagai sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Pagelaran Rakyat Wayang Kulit dalam rangka Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang digelar di Lapangan Parkir Timur Kantor DPTP PKS, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Pagelaran yang menampilkan dalang Ki Anom Dwijojangko dengan lakon “Gatotkaca Lahir” itu dihadiri ratusan masyarakat yang antusias, serta turut dihadiri Bendahara Umum PKS Noerhadi dan Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Konstitusi MPR RI Hentoro Cahyono.
Dalam sambutannya, Hidayat menekankan bahwa pelestarian budaya, seperti wayang kulit yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, adalah bagian penting dalam menjaga jati diri bangsa Indonesia.
“Ini bukti bahwa negara dan masyarakat, termasuk PKS, ikut nguri-uri budaya yang menjadi warisan leluhur. MPR hadir bukan hanya mensosialisasikan 4 Pilar, tapi juga menjaga agar nilai-nilai bangsa tidak tercerabut dari akarnya di tengah derasnya arus globalisasi,” tegas Hidayat.
Menurutnya, pagelaran wayang kulit memiliki kekuatan yang khas dan tak tergantikan. Pertunjukan semalam suntuk dengan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan adalah kekayaan budaya yang hanya dimiliki oleh bangsa seperti Indonesia.
“Coba bayangkan, budaya mana lagi di dunia ini yang bisa menggelar pertunjukan semalam suntuk dengan kedalaman makna seperti wayang? Ini adalah ciri khas budaya adiluhung yang harus kita jaga,” ujarnya.
Hidayat juga menyoroti relevansi lakon “Gatotkaca Lahir” dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Gatotkaca, yang lahir melalui proses perjuangan dan penderitaan, menjadi simbol kebangkitan dan kekuatan bangsa.
“Kita tidak hanya memperingati hari lahir bangsa, tapi harus menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan semangat kebudayaan yang mengakar. Tanpa pendekatan budaya, semangat kebangsaan bisa kering dan kehilangan daya hidupnya,” tuturnya.
Lebih jauh, Hidayat menuturkan partisipasi PKS yang aktif dalam pelestarian budaya. Ia menilai, partai politik memiliki peran strategis dalam merawat nilai-nilai luhur bangsa.
“PKS membuktikan bahwa politik bisa bersanding dengan budaya. Ini bukan hanya soal panggung seni, tapi bagian dari strategi kebangsaan agar generasi muda tidak terputus dari akar budayanya,” pungkasnya. (AJP)