Menguatkan Pondasi Ibadah Umat Melalui Kajian Fikih di Masjid

0
10

Masjid sejak masa Rasulullah ﷺ bukan sekadar tempat shalat, tetapi pusat pembinaan umat. Di sanalah umat belajar akidah, memperdalam ibadah, memperbaiki akhlak, dan menyelesaikan persoalan kehidupan. Namun realitas hari ini menunjukkan bahwa masih banyak kaum Muslimin yang menjalankan ibadah tanpa pemahaman fikih yang memadai.

Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Akan tetapi, tingginya angka umat Islam tidak selalu sejalan dengan kualitas pengamalan ibadah. Banyak di antara kita yang shalat, berpuasa, dan berzakat, namun masih diliputi keraguan: apakah ibadah yang dilakukan sudah sesuai tuntunan syariat atau belum.

Di sinilah urgensi kajian fikih ibadah menjadi sangat penting. Fikih tidak hanya mengajarkan “apa yang harus dilakukan”, tetapi juga “bagaimana cara melakukannya dengan benar”.

Baca Juga  SMA IT Daarul Ilmi Bandar Lampung Sukses Gelar Kemah Sahabat Alqur'an (KSA)

Masjid Nurul Falah dan Ikhtiar Mencerahkan Jamaah

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi tersebut, Masjid Nurul Falah, Gedong Air, Bandar Lampung, menyelenggarakan Majelis Kajian Rutin bertema “Fikih Ibadah”. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) tahun 2025, yang diampu oleh Ustadz Muhamad Kumaidi, M.H.I.

Kajian ini dilaksanakan secara rutin setiap bulan, pada Ahad pekan pertama, ba’da Maghrib hingga Isya. Tema yang diangkat sangat dekat dengan kehidupan jamaah, mulai dari thaharah, shalat, zakat, puasa, hingga fikih ibadah sosial dan persoalan ibadah kontemporer.

Pemilihan tema ini didasari kesadaran bahwa ibadah merupakan pondasi utama agama. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baik pula amalan lainnya.