MalangTerkini.com – Mahfud MD dikabarkan bakal bergabung dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui komite reformasi Polri. Kabar ini mencuat setelah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa Mahfud termasuk salah satu tokoh yang dipertimbangkan.
Pada Pilpres 2024, Mahfud MD maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Sementara itu, Prabowo Subianto berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. Keduanya memang rival politik, tetapi hubungan pribadi Mahfud dan Prabowo disebut tetap baik.
Meski berada di luar pemerintahan usai Pilpres, Mahfud kerap memberikan catatan kritis terhadap kebijakan Prabowo. Namun, ia juga tidak segan memberi apresiasi. Salah satunya, Mahfud pernah memberikan “dua jempol” untuk langkah reshuffle kabinet yang dilakukan Prabowo.
Kini, kabar masuknya Mahfud ke lingkaran pemerintahan Prabowo semakin kuat lewat komite reformasi Polri.
Pemerintah Pertimbangkan Mahfud
Dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 19 September 2025, Prasetyo Hadi menyebut pemerintah tengah menyiapkan komite reformasi Polri. Komite ini dibentuk sebagai bagian dari agenda besar reformasi kepolisian.
“Berkenaan dengan komisi atau komite reformasi kepolisian memang itu bagian dari komitmen pemerintah, komitmen Bapak Presiden, dan sekarang sedang proses untuk kita meminta kesediaan para tokoh-tokoh untuk berkenan bergabung di komite tersebut,” ujarnya, dikutip MalangTerkini.com dari Antara News.
Saat ditanya apakah Mahfud MD masuk dalam daftar tokoh yang dilirik, Prasetyo menjawab tegas.
“Termasuk salah satunya,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah masih berkomunikasi untuk memastikan kesediaan tokoh-tokoh yang dinilai berkapasitas dan berintegritas.
Sebelumnya, Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo sedang menyiapkan Keppres pembentukan komisi reformasi Polri.
Sikap Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan Polri terbuka terhadap kritik dan masukan dalam upaya perbaikan institusi.
“Selama ini, kami melakukan upaya transformasi untuk perbaikan. Artinya, Polri terbuka terhadap evaluasi, masukan dari luar untuk terus melakukan perbaikan bagi institusi dalam kegiatan kami maupun hal yang diharapkan masyarakat,” kata Listyo di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 September 2025.
Ia menambahkan, Polri terus melakukan reformasi internal, termasuk sistem penghargaan dan sanksi.
“Kita terus melakukan perbaikan, justru kita ingin dapat masukan apa yang diharapkan. Kalau progress perbaikan dari kultural sudah dilakukan upaya. Namun, tentunya kita terus ingin dapat masukan karena punishment dan reward kita sudah lakukan,” sambungnya.
Dengan terbentuknya komite reformasi Polri, Mahfud MD digadang-gadang akan memainkan peran penting. Pengalamannya sebagai mantan Menko Polhukam dianggap relevan untuk memperkuat arah reformasi kepolisian.***