Jakarta (07/08) — Anggota DPR RI Komisi X dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa, menegaskan komitmennya untuk mendukung penyelenggaraan ASEAN Deaf Games 2025 yang akan berlangsung di Jakarta pada 20-26 Agustus 2025. Dalam audiensi dengan Kontingen Tuli Indonesia di Ruang Meeting FPKS, Gedung DPR RI, Ledia menerima aspirasi para atlet penyandang disabilitas tuli terkait kebutuhan dukungan dana dan fasilitasi untuk ajang bergengsi ini.
“Kami terus memperjuangkan paradigma right-based bagi penyandang disabilitas. ASEAN Deaf Games adalah momen penting untuk memastikan atlet tuli mendapat hak yang sama untuk berprestasi,” ujar Ledia Hanifa, Kamis (7/8/2025).
Kontingen Tuli Indonesia, yang diwakili oleh Maringan Kumala Koneawan, menyampaikan tantangan pendanaan untuk pelatnas, akomodasi, dan transportasi bagi 74 atlet dari berbagai daerah yang akan bertanding di enam cabang olahraga. Meskipun Komite Nasional Disabilitas (KND) telah memfasilitasi tempat pelatnas untuk lima cabang dan dukungan swasta seperti 280 games gratis dari Jaya Ancol Bowling, kebutuhan anggaran masih belum terpenuhi sepenuhnya.
Ledia berkomitmen memfasilitasi komunikasi dengan sejumlah stakeholder, termasuk tokoh kunci dan pemerintah daerah, untuk mendukung kehadiran atlet, khususnya dari daerah seperti Yogyakarta.
“Kami akan membantu menyiapkan rekomendasi kepada stakeholder terkait untuk memastikan atlet bisa hadir dan bertanding dengan optimal,” tambahnya.
Untuk jangka panjang, Ledia mengusulkan agar organisasi seperti Porturin menyusun rencana strategis guna mengatasi kendala pendanaan, termasuk dengan melibatkan sponsor swasta dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui rilis media.
Ledia juga mengajak anggota Komisi X DPR RI untuk hadir pada pembukaan ASEAN Deaf Games 2025 sebagai bentuk dukungan nyata.
Dengan kolaborasi lintas sektor, Ledia optimistis ajang ini akan memperkuat pengakuan hak atlet disabilitas dan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.